Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDNM) baru-baru ini menandatangani perjanjian bersama Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) untuk mengakuisisi portofolio pinjaman ritel konvensional SCBI.
Portofolio ini terdiri dari kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), dan diperkirakan selesai pada kuartal IV-2023, mengikuti persyaratan regulator.
Menanggapi hal ini, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan menyampaikan bahwa dengan adanya akuisisi ini, dari sisi Bank Danamon tampak ingin memperkuat bisnis ritel mereka.
Baca Juga: Bank Danamon Akuisisi Portofolio Kartu Kredit, KTA, KPR, KKB Stanchart Indonesia
“Dengan mengakuisisi bisnis yang sudah ada dari StandChart itu dapat mempercepat memperbesar skala bisnis dari bisnis ritel Bank Danamon,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Trioksa mengungkapkan, namun yang perlu diperhatikan adalah kualitas portofolio SCBI yang akan diakuisisi oleh Bank Danamon. Menurutnya, sepanjang kualitasnya baik seperti nilai Non Performing Loan (NPL) rendah tentu akan memberikan dampak positif bagi Bank Danamon.
“Tentu Bank Danamon sudah melalui kajian yang matang untuk mengakuisisi bisnis ritel ini, nah itu yang perlu diperhatikan menurut saya, kualitas dari bisnis ritel yang akan diakuisisi,” ungkapnya.
Dari sisi SCBI, lanjut Trioksa, kemungkinan terdapat tujuan atau stategi bisnis lain dari perjanjian bersama Bank Danamon ini.
“Misal mereka (SCBI) mungkin tidak ingin melanjutkan bisnis ritel di Indonesia dengan salah satu cara dengan menjual bisnis ritel mereka atau punya strategi bisnis lain yang ingin dicari atau dikembangkan oleh SCBI sendiri,” jelasnya.
Trioksa menyatakan, melihat kinerja keuangan Bank Danamon di tahun 2022 tergolong baik, di mana tumbuh sekitar 10%, sementara segmen kredit tumbuh 12%. Dikatakannya, untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis ritel salah satu caranya bisa dengan mengakuisisi bisnis ritel bank lain.
“Kalau kita lihat secara kualitas juga bagus, artinya bisnis ritel yang diakuisisi juga bagus, tentu akan memberikan dorongan bagi pertumbuhan pendapatan maupun laba Bank Danamon,” terangnya.
Lebih lanjut Trioksa menambahkan, perkembangan bisnis bank yang dimiliki investor Jepang di Indonesia saat ini cukup masif, di mana mereka banyak berinvestasi untuk bank di Indonesia.
“Artinya bank Jepang melihat bahwa Indonesia merupakan pasar yang prospektif, pasar yang sedang hangat-hangatnya bertumbuh, berkembang dengan pertumbuhan ekonomi juga yang bagus,” katanya.
Dia bilang, bank milik investor Jepang melihat bahwa salah satu sektor investasi yang menarik adalah melalui perbankan atau sektor industri keuangan di Indonesia.
“Bila dibandingkan dengan di Jepang sendiri mungkin pertumbuhannya hanya 0%, saya lihat bank Jepang ini masih akan ekspansif di Indonesia,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News