kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Dinar targetkan modal inti Rp 325 miliar


Jumat, 15 Agustus 2014 / 16:44 WIB
Bank Dinar targetkan modal inti Rp 325 miliar
ILUSTRASI. Promo Alfamidi Ngartis (Ngarep Gratisan) Periode 1-15 Maret 2023.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Dinar Indonesia menargetkan modal inti di akhir tahun ini bisa meningkat menjadi Rp 325 miliar, dibanding akhir tahun lalu yang Rp 252,12 miliar.

Peningkatan ini diharapkan bisa dipenuhi dari perolehan dana IPO bulan lalu dan keuntungan pengembangan usaha.

Hendra Lie Direktur Utama Bank Dinar, mengatakan perseroan akan menyisihkan dana sebesar Rp 50 miliar dari hasil IPO pada 11 Juli lalu untuk menambah modal.

“Target modal inti kami tahun ini saya kira tercapai. Selain itu, kami juga berharap dari pertumbuhan kredit yang tetap berkembang meskipun harus diakui situasi ekonomi nasional memang melambat dibanding tahun lalu,” kata Hendra pada KONTAN, Jumat, (15/8).

Dengan modal inti yang ada saat ini, membuat Bank Dinar masih masuk kategori Bank BUKU I (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun).

Hendra optimis target Bank Dinar untuk naik kelas BUKU II (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun – Rp 5 triliun) pada 2016 bisa tercapai. Sebab ekspansi usaha melalui penambahan jaringan kantor cabang terus dilakukan.

Sepanjang satu setengah tahun terakhir, Bank Dinar agresif menambah 7 kantor cabang baru di Jakarta. “Sebelumnya sampai akhir 2012, kami hanya punya 4 kantor cabang di seluruh Indonesia,” pungkas Hendra.

Berdasarkan laporan keuangan tengah tahun 2014, modal inti Bank Dinar mencapai Rp 253,47 miliar naik 24,78% dibanding Juni 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×