Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Di saat bank-bank lain menikmati lezatnya pertumbuhan laba bersih di akhir semester I 2014, tidak demikian dengan Bank Dinar Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangannya, perolehan laba bersih Bank Dinar turun hingga 76,77% menjadi hanya Rp 3,14 miliar (year on year/yoy). Padahal penyaluran kredit Bank Dinar mengalami pertumbuhan yang cukup besar yakni 26,35% atau sebesar Rp 670,03 miliar.
Hendra Lie Direktur Utama Bank Dinar mengatakan bahwa penurunan laba tersebut dikarenakan beban bunga yang harus dibayarkan Bank Dinar kepada nasabah mengalami peningkatan.
"Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya biaya dana (cost of fund) kami dibanding tahun lalu. Biaya dana kami di Juni 2014 naik 2% dibanding Juni tahun lalu,” ujarnya, Jumat (15/8).
Memang jika dilihat dari laporan keuangannya, pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Dinar sangat tinggi, yakni mencapai 138,10% menjadi Rp 990,52 miliar.
Hendra mengungkapkan, selain karena biaya dana, turunnya perolehan laba bersih juga disebabkan investasi yang dilakukan perseroan dalam menambah jaringan. Dimana sepanjang enam bulan pertama 2014 kemarin, Bank Dinar menambah 7 kantor cabang baru.
Cabang-cabang tersebut berada di Pluit, Mangga Dua, Kota Perniagaan, Puri Indah, Tanah Abang, Kelapa Gading, dan Thamrin City.
“Nanti setelah cabang-cabang baru kami beroperasi penuh, kinerja kami akan membaik ke depannya,” pungkas Hendra.
Sebelumnya, hingga akhir 2012, Bank Dinar hanya memiliki 4 kantor di seluruh Indonesia, yakni di kota Surabaya serta 3 kantor di kawasan Jalan Juanda, Candranaya dan Roxy di kota Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News