Reporter: Nina Dwiantika, Emma Ratna Fury | Editor: Roy Franedya
JAKARTA. Perbankan terus melakukan pembenahan dan transformasi bisnis agar bisnis bisnis bisa optimal. Tujuannya, agar pertumbuhan laba bank bisa optimal dan berkelanjutan.
Salah satunya, Bank Ekonomi Raharja. Bank milik HSBC Holding Plc ini akan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur demi menggenjot pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Rencananya, Bank Ekonomi akan memfokuskan penyaluran kredit pada sektor sektor usaha mikro kecil dan menengah (UKM), korporasi, konsumer dan ritel.
Direktur Jaringan dan Distribusi Bank Ekonomi Raharja, Gimin Sumalim, mengatakan tahun ini Bank Ekonomi menargetkan kredit tumbuh 20% - 22% dan DPK meningkat 12%. Guna mencapai target tersebut Bank Ekonomi akan gencar membuka jaringan kantor. "Kami ingin laba tahun ini tumbuh lebih besar," ujarnya, Rabu (19/6).
Selama lima tahun dimiliki HSBC Holding, kinerja Bank Ekonomi memang tidak begitu cemerlang. Tren pertumbuhan labanya selalu menurun. Akhir tahun lalu, Bank Ekonomi mencetak laba bersih Rp 191,67 miliar atau turun 20,98% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 242,56 miliar. Penurunan laba karena manajemen memperkuat bisnis.
Bank Ekonomi banyak mengeluarkan dana membenahi sumber daya manusia (SDM), teknologi dan sistem dan infrastruktur, sehingga beban operasional naik. Tahun ini, transformasi tersebut sudah rampung dan Bank Ekonomi siap berlari kencang.
Bank lain yang sedang melakukan transformasi bisnisnya adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Bank pelat merah ini mengembangkan pembiayaan isi rumah seperti kredit elektronik, mebel hingga air conditioner (AC). Selama ini, BTN hanya fokus pada pembiayaan kepemilikan rumah (KPR).
Direktur Utama BTN, Mar-yono, mengatakan inovasi ini merupakan salah satu cara BTN agar nasabah semakin nyaman dan setia ke BTN. "Pengembangan ini juga akan berimbas postif pada KPR kami. Masyarakat akan memilih KPR BTN karena layanannya lengkap," ujarnya.
Selain itu, BTN juga akan meningkatkan sinergi dengan BUMN lain. BTN membidik aset-aset properti dan tanah yang milik BUMN yang bisa dibiayai. BTN juga akan menyempurnakan layanannya dengan meluncurkan portal properti. Nantinya, website ini akan menjadi bisnis center dan digital marketing BTN. Melalui website ini, BTN akan membidik anak muda.
Maryono menambahkan, transformasi tersebut sudah mulai berjalan sehingga diharapkan menopang kinerja BTN. Tahun ini BTN mengargetkan kredit dan aset tumbuh antara 25% -30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News