kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank gencar restrukturisasi kredit bermasalah


Senin, 14 Agustus 2017 / 20:52 WIB
Bank gencar restrukturisasi kredit bermasalah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Johana K.

JAKARTA. Sejumlah bank besar gencar melakukan restrukturisasi kredit bermasalah. Ada beberapa cara yang mereka lakukan, yakni mengkonversi kredit bermasalah menjadi saham dan penjualan kredit macet.

Riset Bahana Sekuritas yang diterbitkan 1 Agustus 2017 menyebutkan, BNI akan melakukan konversi Rp 782 miliar kredit bermasalah menjadi 48,4% saham di PT PANN Pembiayaan Maritim. Hal ini dilakukan agar BNI mendapat jaminan yang lebih baik berupa dua hotel di Surabaya and Bandung. Jaminan sebelumnya berupa delapan kapal, hanya bernilai 30% dari nilai nominalnya.

Yuddy Renaldi, SEVP Remedial dan Recovery BNI mengakui, terkait kasus PANN Pembiayaan Maritim dilakukan bank untuk meningkatkan jangkauan keamanan sebaik mungkin. "Kalau terkait PANN atau kredit yang berpotensi masalah, sewajarnya bank berupaya untuk meningkatkan keamanan atau coverage security sebaik mungkin," ujar Yuddy kepada KONTAN, Senin (14/8).

Selain BNI, Bank Permata juga dikabarkan juga tengah melakukan penjualan NPL senilai Rp 750 miliar hingga Rp 975 miliar. Namun, Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengaku belum mendapatkan info terkait hal ini.

Yang jelas, berdasarkan laporan keuangan Bank Permata semester I 2017 disebut bahwa bank akan melakukan likuiditas portofolio sebesar Rp 9 triliun. "Hal ini karena eksposure kredit bermasalahnya sudah diluar tolerasnsi risiko bank," tulis direksi dalam laporan keuangan.

Sebagai gambaran pada Maret 2017 lalu, Permata telah melakukan jual beli bersyarat kredit bermasalah sebesar Rp 1,12 triliun kepada perusahaan asal Luksemburg yaitu CVI CVF III LUX Master SARL. Diluar perjanjian bersyarat ini, Permata dikabarkan mencari calon investor untuk membeli portofolio kredit macetnya.

Salah satu kandidar investor kuat adalah dari North Star. Sayang, manajemen Permata enggan memberi tanggapan terkait hal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×