kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Bank Ina: Perbaikan ekonomi 2018 belum akan melejitkan pertumbuhan kredit


Rabu, 17 Januari 2018 / 15:50 WIB
Bank Ina: Perbaikan ekonomi 2018 belum akan melejitkan pertumbuhan kredit
ILUSTRASI. Bank Ina Perdana


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melalui survei perbankan menyebutkan sampai dengan kuartal IV-2017 permintaan kredit pada 12 sektor ekonomi tengah mengalami penguatan.

Survei BI menunjukkan permintaan kredit tertinggi ada pada sektor konstruksi dengan kenaikan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 38,7% secara kuartalan menjadi 80%.

Diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan yang naik 25,7% dan sektor perantara keuangan 23,7%.

Melihat tren tersebut, Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo menilai, survei tersebut memang merefleksikan kondisi kredit di industri perbankan.

Edy menyebut, untuk di tahun 2018, sektor yang masih akan unggul akan tetap dipegang oleh sektor konstruksi. "Persoalannya siapa yang bisa punya peluang atas penguatan sektor-sektor ini, tentunya yang kondisi keuangannya baik sehingga dapat diberikan kredit oleh bank," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/1).

Lebih lanjut, bank bersandi saham BINA ini menyebut, momentum perekonomian membaik. Namun, belum bisa mendorong pertumbuhan kredit yang tinggi. Alhasil, untuk beberapa kuartal ke depan bank masih bakal hati-hati dan selektif dalam menyalurkan kreditnya.

Pun, tahun 2018 ini bank yang terafiliasi dengan Grup Salim optimis kredit tahun ini mampu tumbuh dua digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×