kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.944   -69,00   -0,43%
  • IDX 7.282   -31,92   -0,44%
  • KOMPAS100 1.116   -5,67   -0,51%
  • LQ45 884   -7,52   -0,84%
  • ISSI 223   0,36   0,16%
  • IDX30 454   -4,61   -1,01%
  • IDXHIDIV20 547   -5,88   -1,06%
  • IDX80 128   -0,67   -0,52%
  • IDXV30 137   -0,49   -0,35%
  • IDXQ30 150   -1,88   -1,23%

Bank Ina Perdana (BINA) patok harga rights sssue Rp 4.200 per saham


Selasa, 23 November 2021 / 14:02 WIB
Bank Ina Perdana (BINA) patok harga rights sssue Rp 4.200 per saham
ILUSTRASI. Bank Ina Perdana (BINA) menetapkan harga rights sssue Rp 4.200 per saham.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) akan melakukan penambahan modal lewat mekanisme rights issue di akhir tahun ini. Bank Ina telah mematok harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 4.200 per saham.

Bank Ina akan menawarkan sebanyak-banyaknya 282.718.750 ( 282,7 juta) lembar dengan dengan nominal Rp 100 per saham. Itu setara dengan  4,76%  dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. 

Dengan begitu, Bank Ina akan berpeluang mengantongi dana segar sebesar Rp 1,18 triliun. Rights issue ini sudah mendapat penyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 19 November 2021. 

Setiap pemegang 20 (dua puluh) saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 1 Desember 2021 pukul 16.00 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) saham baru. 

Baca Juga: Konglomerat yang jadi bandar bank kecil bertambah, bagaimana prospeknya?

Berdasarkan prospektus rights issue yang diterbitkan, Selasa (23/11), PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali perseroan telah menyatakan akan mengeksekusi haknya dalam rights issue ini.

Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk modal kerja terkait pelaksanaan kegiatan operasional serta pengembangan usaha perseroan, sesuai dengan strategi perseroan untuk menerapkan digitalisasi dalam proses bisnis.

Pengembangan usaha yang dimaksud merupakan pengembangan usaha yang dikategorikan sebagai pperational expenditure (OPEX), dimana Bank Ina melakukan pengembangan digitalisasi melalui kerjasama managed service dengan vendor (pihak ketiga) sehingga perseroan tidak berinvestasi langsung dengan membeli aset atau peralatan. 

Biaya IT untuk pengembangan digitalisasi terutama untuk software license yang bersifat subscription dan infrastructure yang bekerjasama dengan cloud provider dan managed service provider, pembayarannya dilakukan secara berkala yaitu per tahun.

Cum date HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 29 November. Sementara di pasar tunai  pada 1 Desember. 

Awal perdagangan saham HMETD dijadwalkan digelar pada 3-9 November 2021. 

Selanjutnya: Belasan bank siap rights issue di sisa tahun ini, mana yang menarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×