Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal akan diramaikan dengan belasan aksi rights issue perbankan di lima minggu sisa tahun 2021. Tidak haknya bank kecil yang akan menerbitkan saham baru guna memenuhi ketentuan modal inti, bank-bank menengah juga ikut meramaikan pasar dengan tujuan memperkuat permodalan.
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) akan menggelar rights issue Desember mendatang dengan membidik dana segar Rp 1,16 triliun. Bank ini akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyak 1,05 miliar dengan harga Rp 1.100 per saham.
BRI sebagai pengendali yang memiliki 85,7% saham perseroan berkomitmen mengeksekusi haknya. Sementara BRI Danareksa Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan, Jumat (19/11), Bank Raya menyebutkan bahwa dana rights issue akan digunakan untuk penguatan permodalan terutama sebagai modal kerja dalam rangka penyaluran dana berbentuk kredit berbasis digital.
PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) membidik dana Rp 7,04 triliun dengan berencana menerbitkan saham sebanyak-banyak 35,2 miliar seharga Rp 200. Kookmin Bank sebagai pengendali perseroan berkomitmen menyerap seluruh haknya senilai Rp 4,7 triliun dan sekaligus akan jadi pembeli siaga yang siap mengambil maksimal Rp 700 miliar rights issue yang tidak diserap pemegang saham lainnya.
Baca Juga: Raih pernyataan efektif OJK, Bank Neo Commerce siap rights issue Rp 2,5 triliun
Pasca rights issue, perseroan akan melakukan investasi IT untuk bertransformasi digital. Sebanyak 16% dari dana rights isssue ditujuan untuk pengembangan digital dan rebranding.
Charles Budiman, Digital & Off-Line Channel Strategy Divison Head Bank Bukopin mengatakan, rencana pengembangan digital akan fokus untuk mendukung bisnis ritel dan UMKM, serta menguatkan bisnis sistem layanan pembayaran tagihan.
"Tahun 2022, tranformasi dalam scope besar, kami meluncurkan super apps khusus untuk nasabah di segmen ritel dengan fitur yang lebih kompleks baik funding, lending maupun investasi," ungkap Charles kepada Kotan.co.id, Jumat (19/11).
Dia bilang, pengembangan yang ada di super apps berasal dari landasan teknologi yang dimiliki oleh aplikasi wokee. Pengembangan solusi digital akan diarahkan Bank KB Bukopin untuk peningkatkan fee based income melalui produk-produk investasi.
Sementara PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) akan rights issue dengan menerbitkan saham sebanyak-banyak 750 juta untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum. Per Juni 2021, modal inti bank ini masih Rp 1,6 triliun.
Sebelum rights issue, BNBA telah berhasil mendatangkan investor strategis. PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib Group) telah mengakuisisi 20% saham bank ini pada 17 November senilai Rp 746 miliar. Ajaib merupakan perusahaan penyedia layanan reksa dana online
Ajaib membeli sebagian saham dari pemilik lama yakni PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung dan PT Budiman Kencana Lestari sehingga porsi ketiganya berkurang dari 45,45% jadi 33,5%, 27,27% jadi 20,1% dan 18,18% jadi 13,4%.
Sebelumnya, beberapa perusahaan teknologi juga sudah masuk ke bank di antaranya Gojek ke PT Bank Jago Tbk, Sea Group ke Bank Kesejahteraan Ekonomi, Akulaku ke PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan Kredivo ke PT Bank Bisnis Indonesia Tbk (BBSI).
BBYB dan BBSI juga akan melakukan rights issue pada akhir tahun ini untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum. BBYB membidik dana Rp 2,5 triliun dengan berencana menerbitkan saham baru sebanyak 1,92 miliar saham dengan harga Rp 1.300.
Selain itu, ada PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang akan rights issue sebanyak-banyak 10,04 miliar dengan harga Rp 478, PT Bank J Trus Indonesia Tbk (BCIC) 4,54 miliar saham dengan harga Rp 330, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) dengan menerbitkan maksimal 282,7 juta saham dengan harga 4.200 -Rp 4.380.
Lalu ada juga PT Bank Capital Indonesia (BACA), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), dan PT Bank NationalNobu Tbk (NOBU).
Kepala Riset Samuel Sekuritas, Suria Darma melihat prospek rights issue BBKP dan AGRO akan positif karena komitmen para pengendali. Sedangkan bank kecil tergantung investor baru.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan memandang, prospek rights issue bank-bank ini akan tergantung dari komitmen pengendali menyerap haknya dan adanya pembeli siaga. "Sepanjang ada komitmen dari pemegang saham mayoritas tidak akan ada masalah," ujarnya.
Sementara untuk bisa menarik pemegang saham ritel tidak mudah. Bank, lanjutnya, harus terlebih dulu bisa membuktikan fundamental dan prospek bisnis yang bagus.
Selanjutnya: Bank Raya (AGRO) bidik rights issue Rp 1,16 triliun, BRI siap eksekusi seluruh haknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News