kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.459   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.630   84,18   1,29%
  • KOMPAS100 946   11,50   1,23%
  • LQ45 743   11,35   1,55%
  • ISSI 207   2,75   1,35%
  • IDX30 387   6,15   1,61%
  • IDXHIDIV20 465   4,93   1,07%
  • IDX80 108   1,44   1,36%
  • IDXV30 110   0,21   0,19%
  • IDXQ30 127   1,75   1,40%

Bank Jabar (BJBR) Tersandung Kasus Korupsi, Cermati Rekomendasi Analis Berikut


Selasa, 11 Maret 2025 / 19:02 WIB
Bank Jabar (BJBR) Tersandung Kasus Korupsi, Cermati Rekomendasi Analis Berikut
ILUSTRASI. Kasus korupsi yang tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diperkirakan akan menjadi sentimen negatif bagi kinerja saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kasus korupsi yang tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diperkirakan akan menjadi sentimen negatif bagi kinerja saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR).

Pada akhir perdagangan Selasa (11/3), saham BJBR ditutup pada level Rp 770 per saham. Dalam sebulan terakhir harganya sudah turun 15,38%.

Analis Infovesta Utama, Ekky Topan menilai, kasus korupsi yang tengah diselidiki ini berpotensi memberikan sentimen negatif pada pergerakan saham BJBR.

“Investor sendiri secara umum menghindari saham-saham yang terlibat dalam kasus hukum karena berdampak pada reputasi dan potensi ketidakpastian kinerja di masa depan,” kata Ekky saat dihubungi KONTAN, Selasa (11/3).

Baca Juga: Direktur Utama Bank BJB (BJBR) Yuddy Renaldi Mengundurkan Diri

Namun bila dalam jangka panjang kasus korupsi ini tidak berdampak signifikan pada operasional dan fundamental perusahaan, Ekky bilang kasus ini justru menjadi hal positif karena memberi ruang perbaikan tata kelola perusahaan dan reputasi di mata publik. Menurutnya, upaya perbaikan akan mendulang kembali kepercayaan para investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Disisi lain, analis investasi Edvisor.id Indy Naila justru melihat kasus korupsi ini hanya akan menjadi sentimen negatif jangka pendek. Masalah utama terletak di penyaluran kredit Bank BJB yang menurutnya menunjukkan tren melambat.

“Untuk BJBR juga rasio-rasionya masih melambat dari sales growth, operating income growth, maupun net income growth,” kata Indy, Selasa (11/3).

Baca Juga: Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB, Ini Kata Ketua KPK

Dilansir dari laporan keuangan bulanan Bank BJB, sejak Agustus 2024 hingga Januari 2025 penyaluran kredit Bank BJB berangsur turun dari Rp121,924,030,- pada 31 Agustus 2024 menjadi 118,403,302,- pada 31 Januari 2025. 

Meski begitu, Indy memandang BJBR cukup menarik bagi para dividend hunter karena persentase yield-nya bisa mencapai 12-13%.

“Rekomendasi BJBR sekarang adalah trading buy TP 945,” sarannya.

Sedangkan Ekky cenderung menyarankan untuk menghindari saham BJBR. Ia merekomendasikan wait and see.

KONTAN telah mencoba mengkonfirmasi pihak BBJR. Namun hingga pukul 17.52 WIB, manajemen belum memberikan jawaban.

Selanjutnya: Pasarkan Reksadana, Sucor AM Gendeng Bank Ina Milik Grup Salim

Menarik Dibaca: Ini Tips Liburan Hemat Saat Lebaran ala Tiket.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×