Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil melalui tahun 2021, PT Bank Jago Tbk (ARTO) yakin kinerja tahun ini akan membaik. Perusahaan bank digital ini bahkan menargetkan penyaluran tumbuh lebih tinggi.
Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tanjung mengatakan, perusahaan menargetkan penyaluran kredit tumbuh di kisaran 30% - 40% pada 2022. Nilai itu meningkat signifikan dari realisasi 2021 sebesar Rp 5,37 triliun.
"Saya pikir harusnya pertumbuhan kita masih sangat tinggi mungkin 30% - 40% yoy untuk kredit. Yang pasti pertumbuhannya di atas industri," kata Arief, Jumat (11/3).
Menurut Arief, pertumbuhan tersebut harus dibarengi dengan kualitas portofolio kredit. Dengan begitu, Bank Jago bisa menjaga pertumbuhan secara berkelanjutan dan kepercayaan juga makin kuat.
Baca Juga: Tumbuh Signifikan, Penyaluran Kredit Bank Jago Capai Rp 5,37 Triliun di 2021
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan terus menggandeng partner strategis seperti fintech lending, multifinance dan institusi keuangan lain. Bahkan, Bank Jago akan tambah partner potensial untuk kerek penyaluran kredit.
Untuk itu, Bank Jago belum berniat merilis layanan digital lending secara langsung untuk beberapa tahun ke depan. Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengatakan, Bank Jago masih fokus pada strategi bisnis patnership.
"Apakah tahun 2023 akan dilakukan (pinjaman secara langsung) atau nggak, ada dua jawaban. Harapan saya nggak, karena di tahun 2023 masih banyak sekali yang bisa kami garap," terang Kharim.
Namun jika ada kebutuhan dan permintaan dari nasabah eksisting untuk mendapatkan pinjaman secara langsung, maka Bank Jago akan terus berinovasi.
Di sisi lain, Bank Jago baru saja merilis aplikasi Jago Syariah pada Februari lalu. Nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur seperti Kantong (Pockets) dengan akad wadiah dan kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek, GoPay, dan Bibit.
"Bank Jago sudah ada konvensional, syariah. Kalau kami lihat di segmen kami, konsumer dan mass market, kami juga mau masuk individu dan bisnis. Kami akan membuat sesuatu untuk memberikan solusi keuangan. Bisnis sesuai segmen market ritel dan mass market seperti UMKM," terangnya.
Selain dari sisi produk dan layanan, Bank Jago juga terus menyediakan infrastruktur teknologi yang lebih baik. Ia mengatakan, perusahaan telah menginvestasi dana khusus untuk pengembangan teknologi di 2022.
"Fokus investasi kami adalah pengembangan teknologi yang lebih baik untuk membuat produk yang simpel, inovatif dan kolaboratif," pungkas Kharim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News