kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tumbuh Signifikan, Penyaluran Kredit Bank Jago Capai Rp 5,37 Triliun di 2021


Jumat, 11 Maret 2022 / 05:55 WIB
Tumbuh Signifikan, Penyaluran Kredit Bank Jago Capai Rp 5,37 Triliun di 2021


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk berhasil membukukan kinerja yang solid pada tahun 2021. Pencapaian ini ditopang oleh pertumbuhan kredit dan efisiensi biaya dengan tetap menjaga rasio kredit bermasalah (NPL).

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, penyaluran kredit Bank Jago hingga akhir 2021 mencapai Rp 5,37 triliun. Nilai itu meningkat 491% dari realisasi 2020 sebesar Rp 908 miliar.

“Kami berangkat dari baseline yang rendah sehingga persentase kenaikannya terlihat sangat tinggi. Di sisi lain model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital membuat penyaluran kredit lebih signifikan,” kata Kharim, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (10/3).

Pertumbuhan kredit yang tinggi mendorong pendapatan bunga meningkat 624% menjadi Rp 652 miliar. Beban bunga ikut terkerek 147% menjadi Rp63 miliar. Dengan demikian pendapatan bunga bersih mencapai Rp 590 miliar atau tumbuh 812%.

Margin bunga bersih (NIM) berada di angka 7,4%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,7%. Bank Jago juga meraih pendapatan berbasis komisi (FBI) sebesar Rp 56 miliar, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Gandeng Indodana, Bank Jago Sediakan Produk PayLater

Kharim menyebut, bahwa kemampuan bank menekan beban bunga tak lepas dari kehadiran aplikasi Jago yang diluncurkan pada April 2021.

"Dengan jumlah nasabah funding mencapai 1,4 juta orang, total dana pihak ketiga (DPK) pada akhir 2021 mencapai Rp 3,68 triliun, atau meningkat 357% yoy," terangnya.

Berkat aplikasi Jago, dana murah atau current account savings account (CASA) yang dihimpun mencapai Rp1,68 triliun, meningkat 667% yoy pada 2021. Sementara itu, deposito meningkat 242% menjadi Rp 2 triliun.

Pencapaian ini membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat dari 27,2% pada 2020 menjadi 45,6% pada 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8% pada akhir 2020 menjadi 54,4% pada akhir 2021.

“Peningkatan dana murah merupakan hasil dari penerimaan publik terhadap aplikasi Jago sebagai solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan. Kami percaya pengelolaan keuangan harus memiliki prinsip sederhana, kolaboratif, dan inovatif,” ujar Kharim.

 

Pertumbuhan kredit yang agresif, rasio NPL di level rendah, dan struktur biaya dana yang membaik berdampak positif pada perolehan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 9 miliar pada 2021. Sementara laba bersih setelah pajak mencapai Rp 86 miliar.

“Pencapaian laba pada 2021 merupakan permulaan dari bisnis Bank Jago. Dengan pondasi yang telah kami bangun dalam dua tahun ini, kami percaya pertumbuhan ke depan akan semakin solid dan cepat,” ujar Kharim.

Hingga akhir 2021 Bank Jago mencatatkan total aset Rp 12,31 triliun, tumbuh 465% yoy. Perseroan mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 170%, yang mencerminkan modal yang kuat untuk mendukung ekspansi untuk tahun-tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×