kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank jamin keamanan penggunaan QRIS


Senin, 19 Agustus 2019 / 22:53 WIB
Bank jamin keamanan penggunaan QRIS
ILUSTRASI. QR Code Bank DKI


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank yang akan menggelar sistem pembayaran berbasis kode respon cepat alias quick response code (QR Code) menjamin keamanan transaksinya. Apalagi Sabtu (17/8) lalu, Bank Indonesia juga telah meluncurkan QR Code Indonesia Standard (QRIS).

Transaksi QRIS sendiri akan berbasis merchant presented mode (MPM), dimana merchant alias penyedia barang dan jasa akan menghasilkan kode QR yang dipindai pengguna. Ada dua skema: statis melalui kode QR berupa stiker dan dinamis melalui kode QR yang dihasilkan dari mesin electronic data captured (EDC).

Transaksi kode QR dinamis tergolong lebih aman, karena mesin EDC menghasilkan kode QR yang unik. Sementara melalui kode kode QR statis cenderung riskan.

Di Cina misalnya sempat muncul sindikat pemalsu yang mengganti kode QR merchant jadi kode QR sindkat tersebut. Alhasil ketika transaksi dana pengguna tak masuk kocek merchant melainkan sindikat tersebut.

Baca Juga: QRIS diharapkan dongkrak pendapatan bank

Meski demikian Head of Digital Banking, Branchless & Partnership PT Bank CIMB Niaga Tbk *BNGA) Bambang Karsono Adi bilang pengguna tak perlu khawatir. Sebab ada beberapa proses verifikasi yang dilakukan saat transaksi berlangsung.

“Transaksi baru dikatakan berhasil ketika ada notifikasi uang masuk dari pengguna ke merchant. Kemduian ada dua kali verifikasi oleh bank acquiring. Dan bank acquiring baru akan mentransfer uang ke rekening merhcant yang terdaftar,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/8).

Artinya, jika pengguna belanja di merchant tertentu namun memindai kode QR yang bukan milik merchant transaksi tak akan berhasil. Lagipula proses autorisasi okde QR merchant memang tak bisa sembarang diproduksi, hanya bank acquiring yang menjadi mitra merchant yang bisa memproduksinya.

Meski demikian, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Santoso Liem mengatakan, baik merchant maupun konsumen memang perlu sedikit waspada untuk menyelesaikan proses transaksi sebagaimana mestinya.

Baca Juga: BNI Syariah yakin POJK sinergi bakal percepat bisnis

“Kami selalu edukasi kepada merchant meskipun kode QR statis, pada setiap transaksi, merchant harus memastikan ada notifikasi uang yang masuk sebelum menyerahkan barang atau jasanya kepada pengguna,” katanya kepada Kontan.co.id.

Di samping ancaman tersebut implementasi QRIS sendiri akan menciptakan interkoneksi dan interoperabilitas antar penyedia jasa pembayaran berbasis kode QR.

Ilustrasinya, pengguna Go Pay misalnya bisa bertransaksi di merchant milik Ovo. Karena Ovo sudah menghasilkan kode QR berstandar QRIS, dan Go Pay bisa membaca kode QR tersebut di aplikasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×