Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Jasa Jakarta masih menunjukkan ketergantungan yang amat tinggi terhadap deposito sebagai sumber pendanaan. Ini terlihat dari masih amat dominannya porsi deposito dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Jasa Jakarta.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2014, deposito yang dihimpun Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 3,15 triliun. Jumlah ini merupakan 80,97% dari total DPK yang mencapai Rp 3,89 triliun. Sementara dana murah giro dan tabungan alias current account saving account (CASA) hanya sebesar Rp 747,44 miliar alias hanya 19,03% dari total DPK.
Kondisi ini tak berbeda jauh dengan komposisi DPK Bank Jasa Jakarta di periode yang sama pada tahun lalu. Saat itu deposito yang dihimpun per Juni 2013 mencapai Rp 2,98 triliun. Jumlah ini merupakan 81,19% dari total DPK yang mencapai Rp 3,67 triliun.
Sementara dana murah giro dan tabungan alias current account saving account (CASA) hanya sebesar Rp 700,24 miliar alias hanya 18,81% dari total DPK.
Walaupun secara porsi jumlah deposito yang dihimpun menurun, namun nominal deposito Bank Jasa Jakarta justru meningkat dibanding tahun lalu. Tak heran jika beban bunga yang harus dipikul meningkat dari Rp 100,32 miliar per Juni 2013 menjadi Rp 138,57 miliar per Juni 2014.
Mau tak mau, kondisi ini menggerus margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang menurun dari 3,74% per Juni 2013 menjadi 3,41% per Juni 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News