Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mendapatkan pinjaman bilateral dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 1 triliun. Pinjaman ini mempunyai tenor 1 tahun dengan bunga JIBOR 3 bulan plus margin 1,25%.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, pinjaman ini mempunyai dua fungsi. Pertama adalah menambah likuiditas bank Jateng dan kedua adalah untuk menggenjot pertumbuhan kredit produktif.
"Kami akan usahakan tarik semua pinjaman (disburse sebelum akhir tahun)," ujar Supriyatno, Rabu (21/12).
Pinjaman bilateral merupakan alternatif untuk mendapatkan tambahan likuiditas dalam waktu cepat dibandingkan dengan penerbitan obligasi. Bank Jateng butuh tambahan likuiditas di akhir tahun karena biasanya DPK BPD utamanya giro beberapa ditarik oleh pemerintah daerah untuk pembangunan proyek.
Diharapkan dengan adanya tambahan likuiditas ini bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan kredit produktif bank jateng. Supri mengatakan, target kredit produktif Bank Jateng sampai akhir tahun adalah sebesar 55%.
Kredit produktif tercatat mempunyai porsi sebesar 32% sampai 33% dari total portofolio kredit Bank Jateng. Sampai kuartal IV-2016, tercatat pertumbuhan kredit produktif sudah melebihi kredit konsumtif. Oleh karena itu, Supri mengatakan potensi pertumbuhan kredit produktif Bank Jateng ke depannya masih cukup besar. Hal ini utamanya didorong oleh sektor perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News