Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Sementara Bank Mayora hingga saat ini masih tidak mau berkomentar terkait persiapan mereka dalam memenuhi aturan permodalan. Per September 2020, modal inti bank ini masih mencapai Rp 1,13 triliun. "Saya tidak bisa kasih komentar," ujar Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij pada Kontan.co.id.
Sejak tahun 2019, Bank Mayora sebetulnya sudah menargetkan bakal melakukan penambahan modal lewat IPO pada tahun 2021. Namun lagi-lagi, Irfanto enggan memberi jawaban apakah pemenuhan aturan modal inti akan tetap dilakukan lewat mekanisme IPO.
Baca Juga: Harga minyak mentah menguat tipis jelang pertemuan OPEC+
Adapun PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) akan melakukan pemenuhan modal inti melalui rights issue senilai Rp 2 triliun paling lambat pada kuartal IV 2021 mendatang.
Perseroan mengundang investor untuk masuk memperkuat permodalan dalam rangka mendukung transformasi bank ini menjadi bank digital.
Bank ini dikabarkan tengah didekati sejumlah perusahaan teknologi. Sinyal kemintraan tersebut mulai muncul. Sejumlah eksekutif dari PT Visionet Internasional, pemilk layanan keuangan digital OVO, disebut-sebut sudah pindah ke Bank Capital.
Chief Technology Officer (CTO) OVO yang bernama Budi Santoso Kusmiantoro dikabarkan didapuk menjadi CTO di Bank Capital.