kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank kecil masih terus mempersiapkan rencana penambahan modal


Minggu, 04 April 2021 / 21:01 WIB
Bank kecil masih terus mempersiapkan rencana penambahan modal
ILUSTRASI. Bank Capital indonesia?Tbk BACA


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank kecil di Tanah Air tinggal punya waktu sembilan bulan lagi untuk memenuhi modal inti minimum Rp 2 triliun sebagai tahapan pemenuhan ketentuan modal inti bank umum minimu Rp 3 triliun pada akhir 2022.  Sementara jumlah bank belum memiliki modal inti di bawah itu masih cukup banyak.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyebutkan bank-bank kecil sudah menyiapkan rencana untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bagi pemegang saham pengendali bank yang tidak memiliki kemampuan melakukan injeksi modal maka harus mencari investor strategis.

Mekanisme pemenuhan ketentuan modal tersebut bisa dilakukan lewat aksi merger, Initial Public Offering (IPO), dan rights issue.

Baca Juga: BLT UMKM 2021 Rp 1,2 juta, ini syarat dan cara daftar untuk mendapatkannya

PT Bank Fama International salah satu yang tengah melakukan persiapan mengejar pemenuhan modal inti Rp 2 triliun tahun ini. Per akhir 2020, modal bank ini masih mencapai Rp 1 triliun. 

Sekretaris Perusahaan Bank Fama Emil M Ismain mengatakan, semua opsi untuk penambahan modal dijajaki perseroan baik merger maupun lewat penawaran umum perdana atau IPO.

"Saya masih menunggu hasil pertemuan pengurus bank dengan OJK. Saat ini belum ada yang mengerucut," katanya pada Kontan.co.id, Kamis (1/4).

Sebetulnya, bank ini sudah berencana melakukan IPO sejak tahun lalu untuk memenuhi modal inti jadi Rp 1 triliun. Namun, karena tidak punya banyak waktu yang sudah tidak mencukupi mengejar tenggak waktu menjadi BUKU II pada Desember 2020, IPO kemudian ditunda dan pemegang saham pengendali memilih menambah modalnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×