Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh yang terjadi pada eFishery berpotensi berdampak terhadap perbankan, terutama yang menjadi krediturnya. Maklum, startup perikanan yang jaya pada masanya ini termasuk rajin mendapat pembiayaan dari beberapa bank.
Berdasarkan riset KONTAN, setidaknya ada tiga bank yang masih memiliki piutang terhadap eFishery. Ketiga bank tersebut adalah PT Bank DBS Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk, dan PT Bank HSBC Indonesia.
Dari tiga bank tersebut, DBS menjadi kreditur bank yang memberikan pinjaman paling besar. DBS memberikan pinjaman pada eFishery sebesar US$ 32 juta pada 7 Oktober 2022.
Baca Juga: eFishery Stop Operasional dan Bakal PHK Massal Karyawan, di Tengah Dugaan Fraud
Bagi eFishery, pinjaman dari DBS ini spesial karena pinjaman pertama sejak didirikan pada 2013 silam. Kala itu, eFishery berencana menggunakan dana itu sebagai modal kerja untuk meningkatkan pelayanannya di Tanah Air.
Ketika dikonfirmasi terkait status pinjaman tersebut, Mona Monica, Head of GSMC PT Bank DBS Indonesia memilih tidak banyak berkomentar. Sebab, saat ini investigasi pun sedang berjalan. “Kami juga menegaskan tidak ada konversi dalam bentuk apa pun yang terjadi,” ujar Mona, Kamis (23/1).
Sementara itu, HSBC menjadi kreditur dengan pinjaman terbesar kedua dengan nilainya sekitar US$ 30 juta. Bahkan, pinjaman ini diberikan beberapa bulan sebelum dugaan fraud di eFishery terendus.
Tepatnya, pada 31 Mei 2024, HSBC memberikan green and social loan untuk mendukung kebutuhan modal kerja bagi eFishery. Bahkan, HSBC diberi mandat sebagai sustainable finance coordinator untuk eFishery.
Baca Juga: Kasus eFishery Cederai Komunitas Startup, Bos Northstar Minta Investor Hati-Hati
Adapun, mandat itu diberikan untuk membantu ambisi eFishery dalam mengintegrasikan aspek-aspek ESG dalam operasi bisnis mereka. Saat dihubungi KONTAN, pihak HSBC tidak mau memberikan komentar.
Terakhir, ada OCBC yang menyalurkan pinjaman pada eFishery senilai US$ 16,5 juta pada Februari 2023. Sama halnya dengan bank lain, pinjaman ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja dalam mendukung pertumbuhan penjualan dalam negeri dan peningkatan ekspor.
Bahkan, kerja sama ini merupakan lanjutan setelah tahun sebelumnya, OCBC juga memberi dukungan pembiayaan kepada pembudidaya eFishery melalui program KTA Cashbiz.
Namun sayangnya pihak OCBC tidak mau berkomentar saat dihubungi oleh KONTAN. Namun, ia membenarkan bahwa OCBC telah memberikan kredit ke eFishery.
Baca Juga: Startup Berkelanjutan Menjadi Incaran Para Investor
Nah, beberapa pinjaman yang diberikan pada eFishery ini kini berpotensi menjadi kredit macet bagi bank. Pasalnya, ada kabar bahwa investor mereka akan melakukan pailit.
Adapun salah satu investor yang kabarnya akan melakukan pailit adalah Northstar Group. Namun, kabar tersebut pun ditepis oleh salah satu sumber KONTAN yang ada di Northstar dengan mengatakan bahwa kasus itu sedang dalam tahap investigasi dan pihaknya hanya salah satu dari investor.
Upaya KONTAN menghubungi manajemen eFishery pun juga belum membuahkan hasil.
Selanjutnya: Menilik Rencana Pemerintah Kerek Tarif Harga Gas Murah
Menarik Dibaca: 6 Manfaat Telur Jika Dikonsumsi Setiap Hari, Apakah Aman?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News