kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.592   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.171   -55,87   -0,68%
  • KOMPAS100 1.122   -0,22   -0,02%
  • LQ45 786   -2,35   -0,30%
  • ISSI 293   -1,47   -0,50%
  • IDX30 410   -1,82   -0,44%
  • IDXHIDIV20 463   0,48   0,10%
  • IDX80 124   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 133   0,43   0,32%
  • IDXQ30 129   0,46   0,36%

eFishery Stop Operasional dan Bakal PHK Massal Karyawan, di Tengah Dugaan Fraud


Kamis, 23 Januari 2025 / 17:49 WIB
eFishery Stop Operasional dan Bakal PHK Massal Karyawan, di Tengah Dugaan Fraud
ILUSTRASI. eFishery dikabarkan akan melakukan massal serta penutupan perusahaan pada Februari 2024, di tengah dugaan fraud.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pegawai eFishery yang tergabung dalam serikat pekerja PT Multidaya Teknologi Nusantara (SPMTN) menyampaikan bahwa perusahaan berencana melakukan PHK massal serta penutupan perusahaan pada Februari 2024, di tengah penyelidikan terkait dugaan fraud atau kecurangan oknum. 

“Langkah ini diduga dilakukan untuk menghindari pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan,” demikian keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis, (23/1). 

Selain itu, mereka menyampaikan bahwa operasional di lapangan telah berhenti, yang mengakibatkan dampak besar terhadap para pembudidaya, petambak, dan konsumen dalam ekosistem eFishery. 

Baca Juga: Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

“Banyak pembudidaya yang kini kesulitan mendapatkan pakan, arus kas terganggu, terlilit utang di luar, serta tidak bisa menemukan akses pasar yang biasanya disediakan eFishery,” kata mereka. 

Mereka juga meminta eFishery segera menjalankan kembali operasional di lapangan, hal ini untuk memastikan keberlanjutan bisnis serta mengurangi dampak para pembudidaya, petambak, hingga pekerja. 

SPMTN juga berharap agar perusahaan dapat segera menanggapi tuntutan ini demi kesejahteraan bersama dan kelangsungan ekosistem eFishery.

Sebagai informasi, isu fraud eFishery awalnya dilaporkan oleh DealStreetAsia pada 15 Desember 2024. Setelah itu, startup perikanan ini membebastugaskan sementara jabatan Gibran Huzaifah sebagai CEO dan Chief Product Officer Chrisna Aditya.

Kemudian, stratup perikanan itu menunjuk Adhy Wibisono sebagai CEO interim menggantikan Gibran Huzaifah. Sementara itu, Albertus Sasmitra ditunjuk sebagai CFO interim eFishery menggantikan Adhy.  

Potensi dugaan penipuan atau fraud yang terjadi di perusahaan rintisan akuakultur, eFishery dinilai dilakukan secara sistematis dan memalukan ekosistem perusahaan rintisan (startup) Tanah Air. 

Baca Juga: Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×