kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank lebih selektif menambah cabang di 2017


Minggu, 12 Februari 2017 / 17:27 WIB
Bank lebih selektif menambah cabang di 2017


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sejumlah bank swasta memilih lebih selektif menambah cabang pada tahun ini. Pasalnya, perbankan akan lebih banyak fokus ke implementasi digital banking.

Glen Glenardi, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk mengatakan, tahun ini, pihaknya akan selektif menambah outlet. “Hal ini sekaligus untuk persiapan pengembangan outlet pada 2018,” ujar Glen, Jumat (10/2).

Sampai akhir tahun lalu, Bank Bukopin tercatat mempunyai 44 outlet yang terdiri dari 43 cabang utama, 169 kantor cabang pembantu dan 127 kantor kas.

Sementara, Direktur Retail Banking Bank Permata Bianto Surodjo mengatakan, tahun ini, jumlah kantor cabang akan kurang lebih dipertahankan di angka yang hampir sama dengan tahun lalu.

Lanjut Bianto, tahun ini, Bank Permata akan memperkuat mobile dan internet banking dalam pendistribusian layanan dan produk. Hal ini sejalan dengan tren nasabah yang lebih suka menggunakan teknologi digital.

Senada dengan Bianto, Parwati Surjaudjaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP bialng, pada 2017, pihaknya tidak akan membuka kantor baru. “Kami akan mengoptimalkan jaringan yang ada,” ujar Parwati, Jumat (10/2).

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, kantor layanan bank secara industri mencapai 30.006 unit per akhir 2016.

Pangkas jumlah cabang

Bahkan, PT CIMB Niaga Tbk berencana memangkas jumlah cabang pada tahun ini. “Tahun ini kami akan kurangi sekitar puluhan cabang,” kata Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan PT CIMB Niaga Tbk, Rabu, (8/2).

Tahun lalu, bank berkode emiten BNGA ini pun sudah mengurangi 129 cabang. CIMB Niaga tercatat sebagai bank yang paling banyak mengurangi cabang pada 2016 lalu.

Menruut Wan, perusahaan  akan melakukan konsolidasi cabang pada 2017. Ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi bank. Apalagi, strategi CIMB Niaga tahun ini adalah peningkatan bisnis digital banking. Bank yang dimiliki investor asal Malaysia ini memprediksi pertumbuhan digital banking cukup besar pada tahun ini.

Bahkan, belanja modal CIMB NIaga pada 2017 sebesar Rp 2 triliun hampir 50% untuk memperkuat digital banking, yaitu untuk upgrade IT dan peningkatan fitur mobile dan internet banking.

Bank swasta yang juga tercatat memangkas cabang pada tahun lalu, yaitu PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dengan pengurangan 69 cabang. Lalu, Maybank Indonesia dan Bank Danamon yang masing masing mengurangi 36 dan 33 cabang sepanjang 2016.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, penutupan kantor cabang lebih banyak merupakan startegi bank untuk mencapai tujuan bisnis. “Dengan semakin dominannya peran teknologi, industri keuangan harus mengantisipasi terutama terkait pilihan konsumen dalam berhubungan dengan bank atau lembaga keuangan,” tuturnya, Jumat (10/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×