kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Bank Mandiri (BMRI) Bakal Terbitkan Obligasi Rupiah, Begini Rekomendasi Analis


Senin, 30 Juni 2025 / 18:14 WIB
Bank Mandiri (BMRI) Bakal Terbitkan Obligasi Rupiah, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (21/2/2023). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi rupiah dalam waktu dekat ini, simak rekomendasi saham BMRI.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi rupiah dalam waktu dekat ini.

Melansir Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/6), bank berkode saham BMRI ini menyampaikan rencana untuk memublikasikan laporan keuangan interim bulan Juni 2025.

Hal ini dilakukan lantaran BMRI bakal melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi rupiah.

“Bersama ini kami sampaikan bahwa akan dilakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri untuk periode Juni tahun 2025 sehubungan dengan terdapatnya rencana aksi korporasi perseroan, yaitu penerbitan obligasi rupiah,” tulis Sekretaris Perusahaan BMRI, M. Ashidiq Iswara.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Telah Salurkan 4.596 unit KPR FLPP pada Mei 2025

Analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Danan Dito menyambut baik rencana ini. Menurutnya, saat ini merupakan momentum yang pas untuk menerbitkan obligasi. 

Dia menyebut, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun sedang berada dalam tren penurunan dan diproyeksikan turun ke level 6,5% sepanjang 2025, dari posisi sebelumnya di kisaran 7%.

Ini terdorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed, serta stabilitas makroekonomi domestik.

“Tren penurunan biaya dana (cost of fund) ini membuat penerbitan obligasi menjadi lebih efisien dan menarik bagi korporasi, termasuk perbankan. Selain itu, kebutuhan refinancing yang tinggi di pasar surat utang juga mendorong maraknya penerbitan obligasi pada tahun ini,” terang Danan kepada Kontan, Senin (30/6).

Danan menilai, obligasi rupiah dari emiten bank besar, termasuk BMRI, sangat menarik di mata investor institusi maupun ritel.

Baca Juga: Intip Tingkat Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI pada Kamis (27/6)

Hal ini didukung oleh peringkat kredit emiten perbankan yang tinggi, likuiditas dan fundamental yang solid, yield yang kompetitif, dan permintaan investor terhadap obligasi korporasi perbankan yang tinggi.

Kondisi pasar obligasi korporasi domestik pun dinilai Danan tengah aktif dan prospektif.

Hingga Mei 2025 saja, total penerbitan surat utang mencapai Rp 59,95 triliun, naik 36,29% secara tahunan (YoY) di bulan Mei 2025. Sedangkan, total jatuh tempo obligasi tahun ini mencapai Rp 160 triliun.

 

Yield obligasi korporasi dengan rating A+ diproyeksikan di kisaran 8–9%, sedangkan yield SUN (surat utang negara) 10 tahun sekitar 6,5%,” ujar Danan.

Di lain pihak, pengamat perbankan Moch Amin Nurdin menilai, BMRI menjadi satu-satunya bank pelat merah yang DPK, khususnya deposito, masih tumbuh positif.

Namun di tengah persaingan perebutan pendanaan yang ketat saat ini, penerbitan obligasi bisa menjadi alternatif pendanaan jangka panjang yang efektif dan efisien.

Baca Juga: Volume Transaksi BI Fast di Bank Mandiri Melesat 46% pada Bulan Mei 2025

“Di awal mungkin akan ada biaya dan kerumitan yang harus dilakukan, dibandingkan dengan DPK yang normal, namun inshaa Allah membaik dan lebih efisien untuk jangka panjang,” ujar Amin.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×