Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Bank Mandiri Tbk bakal mendorong penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Strateginya yang dilakukan perbankan pelat merah ini adalah dengan mengoptimalkan kerjasama dengan platform e-commerce dan teknologi finansial (tekfin) peer to peer (P2P) lending.
Nah, di awal tahun ini, Bank Mandiri kembali merangkul mitra. Dua diantaranya platform e-commerce yakni Tokopedia dan Shopee, lalu berkolaborasi dengan platform ekosistem tekfin milik Grab Group dan tekfin P2P yakni Taralite dan Modal Rakyat.
Kehadiran lima platform baru ini semakin memperluas jangkauan penyaluran pinjaman modal UMKM yang telah terjalin sebelumnya dengan beberapa tekfin seperti Investree, Koinworks, Amartha, Crowde, Akseleran, dan juga Bukalapak.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya akan terus menggenjot penyaluran kredit UMKM meskipun mayoritas kredit bank pelat merah ini masih akan tetap ditopang dari segmen wholesale. Bank Mandiri melihat potensi pasar UMKM masih sangat besar.
Baca Juga: Bank dorong ekspansi cabang digital
"Potensi pasar UMKM ini besar. Akan terus kami dorong caranya dengan sinergi lewat platform online," kata dia Royke, Rabu (26/2).
Asal tahu saja, di tahun lalu, Bank Mandiri telah menyalurkan pinjaman kepada UMKM sekitar Rp 100 miliar melalui sinergi dengan platform online. Nah, di tahun ini Bank Mandiri menargetkan penyaluran bisa lebih melesat hingga mencapai Rp 1 triliun.
Royke menjelaskan, dengan adanya teknologi yang disediakan oleh e-commerce maupun tekfin, penyaluran pembiayaan produktif bagi UMKM di Indonesia menjadi semakin mudah. Dengan begitu, bank ini membuktikan komitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan sektor riil nasional.
Ke depannya, Bank Mandiri akan terus membuka akses ini dengan merangkul platform-platform digital lain yang potensial untuk menjangkau UMKM.
Berbekal pengalaman yang panjang dalam pengelolaan kredit, beberapa tahun terakhir ini Bank Mandiri telah menerapkan transformasi digital pada proses internal sehingga pemrosesan kredit menjadi sangat ringkas.
Sedangkan dari sisi teknologi, Bank Mandiri membangun kolaborasi dengan platform TI seperti PrivyID, Trusting Social Indonesia (TSI), dan Mitra Transaksi Indonesia (MTI) untuk memastikan kecepatan dan ketepatan dalam penyaluran kredit UMKM.
“Partner platform TI tersebut dibutuhkan untuk menyiapkan teknologi penunjang seperti scoring model berbasis machine learning, e-KYC biometric, dan penggunaan tanda tangan digital, untuk melengkapi proses internal kita yang sudah sangat ringkas” tambah Royke.
Baca Juga: Walau pertumbuhan laba melambat, tantiem petinggi bank pelat merah tetap naik
Disebutkan juga bahwa dari aspek manajemen risiko, Bank Mandiri memastikan bahwa proses penyaluran kredit secara non-tradisional ini akan memenuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
“Penggunaan alternatif data diperlukan untuk pengembangan scoring kredit yang customized sesuai dengan karakteristik target pasar UMKM yang beragam dan untuk menyesuaikan diri dengan ekosistem ekonomi digital. Harapannya, kerjasama ini tetap dapat memperhatikan kualitas penyaluran kredit UMKM berbasis platform sehingga rasio NPL terjaga dengan baik,” pungkas Royke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News