Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) akan gencar mengikuti pembiayaan sindikasi tahun ini. Bank pelat merah ini ingin fokus mendorong kredit korporasi dilakukan lewat skema sindikasi.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, langkah perseroan untuk mendorong penyaluran kredit lewat sindikasi agar resiko yang timbul ke depan tidak hanya ditanggung seorang diri.
"Saya mau kredit korporasi banyak sindikasi. Saya berharap bank-bank lain ikutan sindikasi supaya kita sharing risiko dan sama-sama ikut mengontrol. Jadi kredit korporasi formatnya nanti akan banyak menuju sindikasi, itu strategi kami." kata Royke pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Saat ini, Bank Mandiri tengah membidik sejumlah sindikasi dengan nilai yang cukup jumbo. Salah satunya adalah pembangunan kilang minyak (refinery) Pertamina di Kalimantan yang membutuhkan dana sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun-Rp 40 triliun.
Royke bilang, perseroan membidik partisipasi tidak lebih dari 10% dari nilai proyek itu. "Itu pasti bertahap. Mungkin yang akan dibiayai kontraktornya dulu, baru kemudian ke Pertamina." tambahnya.
Di samping itu, Bank Mandiri juga memiliki pipeline kredit sindikasi untuk modal kerja atau capex Telkomsel. Perseroan setidaknya akan menyumbang sekitar Rp 2 triliun untuk modal kerja tersebut.
Royke melihat prospek kredit sindikasi masih sangat besar ke depan. Selain di infrastruktur, pembiayaan patungan antar bank juga dibutuhkan di sektor manufaktur terutama untuk pembangunan pabrik-pabrik. Dia berharap, Bank Mandiri bisa menjadi jawara bank dalam penyaluran sindikasi tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
