Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, institusi pendidikan menerapkan iuran sekolah atau yang umum disebut SPP. Dahulu, petugas administrasi sekolah atau tata usaha (TU) mengelola transaksi dan penerimaan pembayaran SPP secara manual. Pun, wali murid membayar iuran dengan uang tunai, kemudian petugas TU mencatat buktinya pada kartu SPP.
Dengan sistem pengelolaan manual tersebut, wali murid harus datang langsung ke sekolah dan antre jika banyak yang membayar SPP pada waktu bersamaan. Petugas TU melakukan pekerjaan repetitif yang memakan waktu lama untuk menginput data tagihan dan pembayaran SPP, begitu pula saat harus mencocokkan data siswa yang sudah membayar atau masih menunggak SPP.
Sistem manual dalam pengelolaan iuran sekolah sangat memungkinkan terjadinya kesalahan manusia atau human error. Selain ketidakcocokan data transaksi pembayaran, pihak sekolah maupun wali siswa mungkin saja menghilangkan bukti transaksi pembayaran SPP karena masih berbentuk fisik. Risiko kesalahan ini makin meningkat seiring bertambahnya jumlah siswa yang mencapai ratusan bahkan ribuan orang.
Di sisi lain, pihak manajemen institusi pendidikan juga akan lebih sulit memonitor transparansi anggaran keuangan sekolah jika sistem pengelolaan keuangan masih dilakukan secara konvensional. Padahal, transparansi anggaran keuangan merupakan hal yang wajib dilakukan sekolah untuk menjaga kredibilitas serta akuntabilitas sebagai institusi pendidikan.
Terpadu dan komprehensif
Untuk menjawab kebutuhan institusi pendidikan dalam hal manajemen administrasi penerimaan transaksi yang terpadu dan komprehensif, Bank Mandiri menghadirkan Mandiri Reconciliation Portal (MRP) yang dapat diakses melalui layanan perbankan digital Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri.
Dengan Mandiri Reconciliation Portal, petugas administrasi sekolah atau perguruan tinggi dapat dengan mudah mengisi ratusan sampai ribuan data seperti nama siswa, kelas, angkatan, jumlah tagihan, jumlah pembayaran, hingga status tagihan dengan file excel atau csv. Pembayaran yang dilakukan dengan virtual account memberikan kode unik pada masing-masing siswa sehingga sistem dapat mendeteksi pembayaran secara otomatis. Bukti pembayaran pun tercatat secara digital dalam sistem.
Mandiri Reconciliation Portal memiliki tiga fitur utama yang meliputi bill upload, reconciliation report, dan executive dashboard. Ketiga fitur ini memudahkan pihak manajemen institusi pendidikan melakukan aktivasi data tagihan, identifikasi data tagihan, serta reporting dan rekonsiliasi penerimaan pembayaran non host to host.
Melalui Mandiri Reconciliation Portal, aktivasi data tagihan dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun secara real time. Sistem melakukan automasi rekonsiliasi data tagihan dan pembayaran serta notifikasi penerimaan. Manajemen institusi pendidikan atau petugas administrasi dapat dengan mudah memonitor data tagihan di executive dashboard yang disajikan dalam tampilan menarik dan informatif. Pelaporan keuangan pun dimudahkan karena fitur reconciliation report memberikan laporan yang komprehensif dari rekonsiliasi data tagihan dan data pembayaran.
Layanan perbankan digital dari Bank Mandiri ini tak pelak lagi menjadi solusi bagi institusi pendidikan yang berencana melakukan transformasi digital dalam pengelolaan administrasi keuangan. Dengan digitalisasi, institusi pendidikan juga dapat lebih mudah memonitor transparansi anggaran keuangan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi pendidikan terpadu dari Mandiri Reconciliation Portal, hubungi Mandiri Call 14000 atau Call Center Kopra 1500 150 / kopra@bankmandiri.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News