Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Kelompok bank besar mematok target tinggi pada pendapatan berbasis biaya atau fee based income dibandingkan pendapatan bunga bersih di semester II.
Pasalnya, fee based income turut menopang perolehan kenaikan laba di semester I-2017 meskipun secara nilai fee based income tak lebih tinggi dari pendapatan bunga bersih.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya membidik fee based income dapat tumbuh 15% hingga akhir tahun 2017.
Artinya, perolehan fee based incomeĀ akan mencapai sekitar Rp 23,05 triliun di akhir 2017 dari perhitungan pendapatan fee based incomeĀ Rp 20,04 triliun di akhir tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menambahkan, perolehan fee based income akan berasal dari berbagai segmen bisnis.
Kendati demikian, fee based income tak dapat menggantikan pendapatan bunga bersih karena bisnis utama bank adalah menyalurkan kredit.
Bank berkode saham BMRI ini mencatat fee based income tumbuh 18,5% atau menjadi Rp 10,89 triliun per semester I-2017 dibanding posisi Rp 9,19 triliun per semester I-2016.
Segmen pendapatan provisi, komisi dan transaksi valas sebagai penyumbang terbesar atau senilai Rp 7,24 triliun terhadap pendapatan fee based income.
Kartika menambahkan, pihaknya akan tetap menjaga perolehan pendapatan bunga bersih. "Kami menargetkan pendapatan bunga bersih tumbuh 4%-6% di akhir tahun 2017," katanya, kepada KONTAN, Kamis (20/7).
Bank Mandiri membukukan pendapatan bunga bersih naik 6% menjadi Rp 25,68 triliun per semester I-2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News