kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Mandiri menggandeng Ditjen Kekayaan Negara


Jumat, 16 Juni 2017 / 12:56 WIB
Bank Mandiri menggandeng Ditjen Kekayaan Negara


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk bekerjasama dengan Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dalam rangka pelaksanaan lelang aset. Lelang aset ini bertujuan untuk menoptimalkan pengembalian agunan kredit.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan kerjasama ini bertujuan untuk mempercepat proses lelang sehingga nilai aset tidak menyusut.

"Sehingga diperoleh hasil lelang yang optimal," ujar Tiko setelah acara penandatangan kerjasama, Jumat (16/6).

Tiko mengatakan lelang dilakukan atas aset yang diagunkan termasuk dalam kategori kredit macet. Lelang ini dilakukan pada debitur yang sudah tidak mampu dan tidak mempunyai upaya lain untuk menyelesaian kredit.

Nantinya, tidak hanya penerimaan negara yang bertambah dari proses lelang ini, namun NPL Bank Mandiri juga bisa mengalami penurunan. Selain itu, jika kualitas kredit meningkat, maka dividen yang dibayarkan bank berkode BMRI ini ke pemerintah juga mengalami kenaikan.

Setelah kerjasama ini, antara Mandiri dan DJKN akan merumuskan terobosan dan upaya lebih nyata terkait peningkatan hasil lelang. Misalnya dengan melakukan promosi aset lelang dan juga memanfaatkan media untuk promosi aset lelang.

Optimalisasi lelang ini juga bisa digunakan dengan meningkatan basis investor dan debitur potensial sehingga dapat diperoleh penawaran atas lelang yang lebih baik.

Sebagai gambaran, saat ini aset aguan Bank Mandiri yang dilelang di kantor lelang negara sampai Mei 2017 sebesar Rp 100 miliar. Mayoritas aset yang dilelang ini menurut Tiko berasal dari bisnis ritel.

Ke depan, Mandiri dan DJKN akan melakukan pengembangan lelang online untuk mempercepat proses lelang. Hal ini dilakukan dengan mempersiapkan pusat data lelang dan dokumen yang komprehensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×