Reporter: Andri Indradie | Editor: Johana K.
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk berharap dana perbankan yang nyangkut di Bank Indover bisa segera dicairkan. Selain itu, bank pelat merah ini juga berharap bisa menerima dana itu secara utuh.
Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo menyatakan tidak keberatan jika pengembalian dana tersebut baru bisa dilakukan 47% terlebih dahulu. "Asalkan, ada komitmen pelunasan dilakukan secara tuntas. Dana yang disetor perseroan mencapai US$ 31 juta dalam bentuk tunai," ujarnya, Senin (1/3) malam di gedung parlemen.
Menurutnya, apabila dana recovery asset Bank Indover semakin cepat pencairannya, maka Bank Mandiri bisa segera menggunakannya untuk kepentingan bisnis.
Sekedar informasi, Bank Indover atau NV De Indonesische Overzeese Bank yang bermarkas di Amsterdam adalah anak usaha Bank Indonesia (BI). Pengadilan Belanda melikuidasi Bank Indover pada 1 Desember 2008 karena mengalami masalah likuiditas.
Saat ini, proses likuidasi Bank Indover dilakukan oleh kurator yang berjanji akan menyelesaikan proses tersebut pada akhir 2010.
Sebelumnya, Deputi Direktur BI Ardhayadi Mitroadmojo mengatakan, kurator akan membayar dana perbankan yang nyangkut di Bank Indover sebesar 47%.
Ardhayadi bilang, saat ini kurator juga sedang menyelidiki penyebab kebangkrutan Bank Indover. "Sejauh ini tidak ada masalah kriminal," kata Ardhayadi.
Menurut Ardhayadi, dana para nasabah Bank Indover cabang Hongkong akan dibayarkan 100%. Ia tak menyebut total nilai pengembalian itu.
Beberapa bank di Indonesia yang dananya nyangkut di Bank Indover meliputi Bank Mandiri US$ 31 juta, PT Bank Rakyat Indonesia
Tbk (BRI) sebesar US$ 60 juta, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) US$ 27 juta.
Selain itu ada Bank Lippo yang kini menjadi PT Bank CIMB Niaga sekitar US$ 5 juta dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk sebesar
19.239 Euro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
