Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – BANDUNG. Hingga September 2025, beyond super app andalan Bank Mandiri yakni Livin’ by Mandiri telah mencatat lebih dari 35 juta pengguna dengan tren pertumbuhan yang kian positif.
Di samping itu, frekuensi transaksi tumbuh 25 persen secara year on year (yoy), sementara nilai transaksi mencapai Rp 3.220 triliun atau naik 10%.
Dengan capaian positif ini, perseroan menargetkan volume transaksi tumbuh 10%–15% pada momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bank berlogo pita emas ini juga menargetkan jumlah pengguna bisa tembus 50 juta–60 juta pada 2026.
Vice President Digital Retail Banking Bank Mandiri Harry Sofri Putranda menilai akses layanan digital yang efisien berperan penting dalam mendukung aktivitas ekonomi harian.
Baca Juga: Bank Mandiri Siapkan Rp 25 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai Selama Libur Nataru
“Nasabah membutuhkan layanan yang cepat dan praktis. Untuk itu, Livin’ by Mandiri kami siapkan agar proses transaksi berjalan lebih sederhana dan langsung efektif,” ujar Harry dalam Media Gathering Bank Mandiri 2025 di Bandung, Senin (8/12/2025).
Harry juga menambahkan, adopsi layanan digital semakin kuat terlihat dari onboarding, di mana 91 persen pembukaan rekening telah dilakukan melalui Livin’. Data ini menunjukkan pergeseran preferensi masyarakat menuju layanan yang dapat diakses kapan saja tanpa ketergantungan pada jaringan kantor cabang.
Salah satu pertumbuhan signifikan dalam fitur transaksi antara lain QRIS di Livin’ by Mandiri.
Pada periode September 2025, fitur pembayaran yang telah menjadi andalan nasabah ini telah mencapai 878 juta transaksi dengan nilai menembus Rp 123,5 triliun. Jumlah tersebut melesat 103 persen bila dibandingkan dengan periode September 2024 lalu.
Selain QRIS, Bank Mandiri juga menawarkan fitur pembayaran lain seperti QR dengan berbagai sumber dana, e-wallet linkage, dan contactless payment yang mampu mendukung kebutuhan transaksi ritel baik domestik maupun luar negeri.
“Untuk itu, kami terus memastikan seluruh fitur bekerja stabil, terutama pada periode volume tinggi, agar kenyamanan pengguna tetap terjaga,” imbuh Harry.
Penguatan ekosistem Livin’ dilakukan melalui fitur inti seperti transfer, pembayaran tagihan, pembelian kebutuhan harian, serta pengelolaan dana melalui tabungan dan deposito digital.
Baca Juga: Kredit Bank Mandiri Region VI Jawa Barat naik 14,7% hingga September 2025
Integrasi layanan gaya hidup lewat Sukha memperluas fungsi Livin’ menjadi kanal serbaguna bagi kebutuhan perjalanan, hiburan, hingga pembelian produk tertentu.
Tak berhenti di situ, dari sisi kinerja, kontribusi digital seluruh layanan digital Bank Mandiri terhadap pendapatan pun terus meningkat. Tercatat, fee based income atau pendapatan berbasis komisi pada layanan digital Bank Mandiri telah mencapai Rp 5,48 triliun hingga September 2025 atau tumbuh 13,3 persen yoy.
Capaian tersebut memperkuat posisi bank berlogo pita emas dalam ekosistem digital ritel serta mendukung penguatan ekonomi berbasis transaksi digital. Harry menegaskan pengembangan Livin’ akan tetap diarahkan pada peningkatan akses dan utilitas bagi masyarakat.
“Komitmen kami mendorong akselerasi digital akan terus kami jalankan. Setiap fitur dikembangkan agar manfaat serta nilai tambah yang diterima nasabah semakin nyata,” pungkasnya.
Selanjutnya: 15 Rekomendasi Makanan Diet Pengganti Nasi agar Berat Badan Turun
Menarik Dibaca: 15 Rekomendasi Makanan Diet Pengganti Nasi agar Berat Badan Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













