Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kuartal I-2018, penempatan dana PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) pada surat berharga atau obligasi tercatat sebesar Rp 30 triliun. Hal ini dilakukan untuk menjaga likuiditas.
Darmawan Junaidi, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri menjelaskan, ada kemungkinan untuk melakukan penambahan penempatan dana di surat berharga ke depannya namun melihat pertimbangan likuiditas.
“Karena ini sebagai pengelolaan likuiditas jadi saat likuiditas ketat dana di surat berharga bisa digunakan untuk repo ke bank lain atau Bank Indonesia (BI),” jelas Darmawan saat ditemui di Jakarta, (24/5).
Menurutnya di kuartal I-2018, penempatan dana di surat berharga sekitar Rp 30 triliun. Pertumbuhan kredit tidak berpengaruh oleh penempatan surat berharga atau obligasi karena ini dalam rangka mengelola likuiditas.
“Apabila kredit belum expand kita beli obligasi dan apabila kita butuh dana maka akan kita repo,” ujar Darmawan.
Pihaknya akan menjaga rasio loan to deposit ratio (LDR) di level optimal sekitar 90%. Sekadar informasi, sampai dengan bulan Maret 2018 LDR Bank Mandiri tercatat 90,67% meningkat dibandingkan posisi tahun sebelumnya 89,22%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News