kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Mayapada: Isu perang dagang tak ganggu kredit ekspor impor


Selasa, 24 Juli 2018 / 15:12 WIB
Bank Mayapada: Isu perang dagang tak ganggu kredit ekspor impor
ILUSTRASI. Bank Mayapada


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank penyalur kredit ekspor impor menyebut tensi perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tidak berpengaruh signifikan pada permintaan kredit.

Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan meski portofolio kredit ekspor impor perseroan terbilang kecil. Sejauh ini penyalurannya masih berjalan normal, alias tidak berpengaruh terhadap isu yang terjadi.

"Transaksi ekspor impor di kami masih relatif belum besar, sehingga penyaluran kreditnya pun belum besar dan sejauh ini masih normal-normal saja," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (24/7).

Lebih lanjut, Hariyono meyakini bahwa perang dagang tidak akan terjadi. Namun, bisa jadi akan ada kesepakatan dagang antara dua negara besar tersebut. "Meningat perang dagang akan menghancurkan tatanan ekonomi, tidak hanya di kedua negara tapi efeknya ke seluruh dunia," tambahnya.

Adapun, mengenai kondisi transaksi ekspor impor yang mengalami penurunan pada bulan Juni 2018, Bank Mayapada juga tak melihat hal tersebut sebagai tantangan.

Menurutnya, penurunan tersebut hanya sebatas mekanisme pasar, lantara pada bulan Juni 2018 lalu praktis transaksi ekspor impor tidak terlalu besar karena terpotong momen Hari Raya. "(Bank Mayapada) masih kecil portofolionya. Tapi sejauh ini normal-normal saja," tuturnya.

Sebagai gambaran, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia selama Juni 2018 mencatat surplus sebesar US$ 1,74 miliar. Angka ini juga sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia (BI), yaitu surplus lebih dari US$ 1 miliar.

Angka tersebut disumbang oleh ekspor yang turun 19,8% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 13 miliar. Sementara impor turun lebih dalam sebesar 36,27% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 11,26 miliar.

Namun, secara tahunan, keduanya masih mengalami kenaikan, yaitu masing-masing sebesar 4,67% year on year (yoy) dan 12,66% yoy. Bila dirinci, penurunan ekspor Juni 2018 secara bulanan disebabkan oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 22,57% karena penurunan pada komoditas kendaraan dan bagiannya, mesin dan peralatan listrik, dan mesin-mesin dan pesawat mekanik. Sementara ekspor migas naik 4,67%.

Begitu juga dengan penurunan impor Juni 2018 secara bulanan, disebabkan oleh penurunan impor nonmigas mencapai 38,23%. Meski impor nonmigas juga turun 26,11%. Secara kumulatif, ekspor Indonesia Januari-Juni 2018 mencapai US$ 88,02 miliar, tumbuh 10,03% yoy. Sedangkan impor kumulatif Januari-Juni mencapai US$ 89,04 miliar, tumbuh 23,1% yoy.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan bulanan per Juni 2018 Bank Mayapada mencatatkan total realisasi kredit mencapai Rp 60,85 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 18,04% bila dibandingkan dengan pencapaian pada bulan yang sama tahun lalu sebesar Rp 51,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×