Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) terus melakukan upaya perbaikan fundamental perusahaan lewat penambahan permodalan. Perseroan saat ini tengah menjalankan tahapan proses rights issue.
Taipan Dato Tahir, selaku pengendali saham Bank Mayapada, telah melakukan setoran modal sebesar Rp 893,5 miliar ke bank tersebut pada 29 Desember 2022 lalu sebagai bagian dari proses rights issue.
Berdasarkan prospektus rights issue yang sudah dipublikasikan, Bank Mayapada akan rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 9.820.866.145 (9,82 miliar) lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau 45,36% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.
Baca Juga: Harga Saham MAYA Melambung, Cathay Kian Agresif Jual Rugi Saham Bank Mayapada
Rudy Mulyono, Direktur Bank Mayapada mengatakan proses rights issue tersebut saat ini masih menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi tersebut.
"Informasi-informasi mengenai detil rights issue mengikuti tahapan publikasi sesuai regulasi di Pasar Modal saja," kata Rudy pada Kontan.co.id, Kamis (5/1).
Rudy menjelaskan, dana hasil rights issue itu nantinya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Bank Mayapada dan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama ekspansi kredit.
Dato Tahir merupakan ultimate shareholding Bank Mayapada. Ia melalui PT Mayapada Karunia menguasai 29,89% saham perseroan per September 2022 dan Mayapada Kasih 4,73%.
Pemegang saham lainnya JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co Ltd 19,98%, Galasco Investments Limited 12,67%, Unity Rise 7,31%, Liang Xian Limited 12,39%, dan masyarakat 13,21%.
Penempatan dana dilakukan Tahir melalui Mayapada Karunia sebesar Rp 299,45 miliar dan lewat Mayapada Kasih sebesar 594,1 miliar.
Rasio kecukupan modal Bank Mayapada masih rendah. Per September 2022, Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan berada di level 13,44% sehingga penambahan modal sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Hanya Hitungan Hari, Harga Saham MAYA, MPRO & SRAJ Milik Tahir Terbang Ratusan Persen
Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan terus mengalami perbaikan. NPL gross per September 2022 ada di level 3,11%, turun dari 4,76% pada periode yang sama tahun sebelumnya. NPL net turun dari 2,6% jadi 1,77%.
Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank ini meningkat jadi 2,4% per September 2022, dari 1,19% pada September 2021.
Portofolio kredit Bank Mayapada tercatat mencapai Rp 91,04 triliun per September tahun lalu. Itu meningkat Rp 20 triliun dari akhir 2021. Total aset bank ini mencapai Rp 129,5 triliun, meningkat Rp 10,4 triliun dalam sembilan bulan.
Bank ini mencatatkan laba bersih Rp 109,7 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun lalu, naik signifikan dari periode yang sama tahun 2021 yang hanya mencapai Rp 26,1 miliar.
Perolehan laba bersih itu ditopang peningkatan kenaikan signifikan pendapatan bunga bersih menjadi Rp 1,85 triliun, dari Rp 711,4 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2021.
Tingginya pertumbuhan tersebut membuat laba meningkat meskipun di saat yang sama ada penurunan pendapatan lain-lain dari Rp 1,04 triliun jadi Rp 38,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News