CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.882   -22,00   -0,14%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Bank Milik Asing Bersaing Bidik Pertumbuhan Bisnis Hingga Akhir Tahun 2024


Rabu, 18 September 2024 / 17:10 WIB
Bank Milik Asing Bersaing Bidik Pertumbuhan Bisnis Hingga Akhir Tahun 2024
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di depan gedung OCBC NISP Tower, Jakarta, Rabu (22/4). Sejumlah bank milik investor asing tetap menunjukkan optimisme terhadap prospek industri perbankan di Indonesia.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank milik investor asing tetap menunjukkan optimisme terhadap prospek industri perbankan di Indonesia, meskipun beberapa di antaranya telah melakukan penjualan atau penggabungan bisnis. 

Terbaru, Bank OCBC Indonesia menyelesaikan proses merger dengan Bank Commonwealth. Sebelumnya, Citi Indonesia menjual bisnis ritelnya kepada UOB Indonesia, dan Standard Chartered melakukan hal serupa dengan Bank Danamon pada tahun lalu.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, dengan berbagai langkah aktif yang dilakukan industri bank lewat akuisisi, penggabungan ataupun aksi korporasi lainnya, prospek kinerja bank asing atau bank milik investor asing di Indonesia masih mampu tumbuh positif sesuai dengan harapan.

Baca Juga: Menanti Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Saham Bank Ini Berpotensi Naik Lagi

Adapun keputusan untuk tetap bertahan di Indonesia atau tidak, menurut Dian merupakan salah satu strategi besaran dari headquarter bank dimaksud yang tentunya tidak hanya diaplikasikan pada pasar Indonesia namun juga pasar lain.

Sementara itu sejumlah bank milik investor asing juga mengungkapkan optimismenya dalam melihat market Indonesia di industri perbankan.

Bank J Trust Indonesia misalnya, bank milik investor Jepang ini optimistis pertumbuhan signifikan pada kredit baru hingga akhir tahun 2024.

Direktur Bisnis Bank J Trust, Widjaja Hendra mengatakan, meski dihadapkan dengan kondisi deflasi saat ini, pihaknya telah mempersiapkan strategi pencapaian target yang telah disesuaikan dengan perkembangan makro ekonomi pada semester II tahun 2024 termasuk pipeline kredit yang dimonitoring dengan ketat, memaksimalkan penggunaan plafon debitur eksisting, dan percepatan proses kredit. 

Baca Juga: BNI dan Kemlu Kolaborasikan Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri

"Selain itu juga bank akan masuk kepada sektor-sektor pilihan yang minim dipengaruhi oleh dampak deflasi. Bank optimis pertumbuhan kredit baru dapat terealisasi sesuai target pada akhir tahun 2024 dalam Rencana Bisnis Bank dengan segmentasi usaha dan sektor -sektor yang selektif," ungkap dia kepada Kontan, Rabu (18/9). 

Salah satu fokus J Trust adalah sektor kredit konsumsi, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Employee Benefit Program (EBP). Hingga Agustus 2024, penyaluran kredit J Trust tumbuh 21,86% secara tahunan, mencapai Rp 28,02 triliun.

Bank Danamon Indonesia juga menunjukkan optimisme serupa, dengan fokus pada empat lini bisnis: Enterprise Banking & Financial Institution (EBFI), SME Banking, Consumer Banking, dan Adira Finance. 

Menurut Chief Strategy Officer Danamon, Reza Iskandar Sardjono, bank tersebut menargetkan pertumbuhan kredit sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia sebesar 10-12%. Hingga Juli 2024, total kredit Danamon mencapai Rp 151,61 triliun, naik 14,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Begini Likuiditas Valas Perbankan di Tengah Penguatan Rupiah

KB Bank, yang baru saja melakukan rebranding, optimistis mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2024, meskipun penyaluran kreditnya turun 7,4% secara tahunan, menjadi Rp 40,36 triliun per Juli 2024. 

Wakil Direktur KB Bank, Robby Mondong, menyatakan bahwa bank tersebut menargetkan laba operasional positif pada 2024 dan laba bersih pada 2025. KB Bank melihat potensi pasar Indonesia yang besar dan berencana menjadi perusahaan keuangan terkemuka di Indonesia.

Dengan langkah-langkah strategis dan optimisme yang ditunjukkan oleh berbagai bank asing, industri perbankan di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh positif hingga akhir 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×