Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
TANGERANG. Perumahan merupakan pasar yang menarik bagi pembiayaan perbankan. Tahun ini, PT Bank Muamalat yakin dapat menyalurkan pembiayaan perumahan Rp 8,5 triliun.
"Target kami sampai akhir tahun akan mencapai sekitar Rp 8,5 triliun," sebut Direktur Keuangan Muamalat, Hendiarto, Senin, (1/7).
Ia mengaku KPR Muamalat akan tumbuh cukup tinggi, yakni 41,6%. Pada pengujung tahun lalu, pembiayaan perumahan yang disalurkan yaitu Rp 6 triliun. Pertumbuhannya tahun ini yaitu sekitar Rp 2,5 triliun.
Perumahan ini pun memiliki porsi mayoritas dalam total pembiayaan Muamalat. Pada semester pertama ini, pembiayaan rumah yang disalurkan Muamalat yaitu Rp 6,8 triliun. Porsinya sekitar 40% dari total pembiayaan ritel Muamalat.
Direktur Ritel Banking Muamalat Adrian Gunadi menyebut, adanya aturan Bank Indonesia (BI) yang mengatur uang muka tak membuat pembiayaannya menurun. Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa perbankan syariah harus menerapkan Finance to Value (FTV) sebesar 70%.
Adrian bilang bahwa Muamalat telah mengaplikasikan skema Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) yang dapat memberi Loan to Value (LTV) lebih ringan, yaitu 80%. "Sehingga tidak ada penurunan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News