Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berhasil meraih laba bersih Rp 1,53 triliun pada semester I 2019. Laba tersebut tumbuh 15,0% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,33 triliun.
Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh pendapatan non bunga. Sebab pertumbuhan pendapatan bunga perseroan terhitung mini sebesar 2% (yoy) menjadi Rp 3,21 triliun pada akhir Juni 2019.
Baca Juga: Bunga beranjak turun, ini dia bunga deposito bank paling tinggi per 26 Juli
Pertumbuhan kredit perseroan juga tak besar. Hingga Juni 2019 perseroan menyalurkan kredit Rp 119,25 triliun, tumbuh 1,9% (yoy) dibandingkan Juni 2018 senilai Rp 116,92 triliun.
Sedangkan pertumbuhan pendapatan operasionalnya sebesar 12% (yoy) menjadi Rp 4,16 triliun. Sedangkan pertumbuhan pendapatan operasional lainnnya sebesar 65% (yoy) menjadi Rp 955 miliar. Ini juga turut ditopang oleh minimnya beban operasional lainnya yang cuma tumbuh 6% (yoy) menjadi Rp 1,85 triliun.
Baca Juga: Bunga turun, ini dia bunga deposito bank paling tinggi per 26 Juli
Pun perseroan mampu menjaga rasio kredit bermasalahnya (gross) alias non performing loan (NPL) sebesar 1,8%, sama seperti capain-nya pada Juni 2018. Sedangkan rasio NPL net meningkat tipis menjadi 0,8% dari 0,7% pada Juni 2018.
“Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis dan menantang, Kami juga terus mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8% (yoy). Kami optimis dapat terus tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian dalam menghadirkan berbagai produk dan layanan perbankan yang inovatif,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan resminya, Senin (29/7).
Baca Juga: Yuk, tengok bunga deposito bank paling tinggi per 25 Juli 2019
Hingga akhir Juni 2019, perseroan berhasil menghimpun DPK senilai Rp 130,41 triliun, tumbuh 8% (yoy) dari Juni 2018 senilai Rp 120,50 triliun. Parwati menambahkan pertumbuhan DPK tersebut pun ditopang dari pertumbuhan dana murah (CASA) yang kini komposisinya mencapai 37,6% dari total DPK.
Dengan capaian tersebut, perseroan per Juni 2019 pun masih memiliki loan to deposit ratio (LDR) yang terjadi di kisaran 91,1%. Pun modal perseroan atawa Capital Adequcy Ratio (CAR) meningkat dari 16,7% pada Juni 2018 menjadi 18,5% pada Juni 2019.
Baca Juga: Bunga OCBC NISP dan BTN tertinggi, catat update bunga deposito per 23 Juli
“Stabilitas ekonomi dan politik mendorong optimisme kami bahwa pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga akan terus menunjukkan peningkatan pada semester II tahun 2019,” lanjut Parwati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News