kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank optimalkan penyaluran kredit lewat platform daring


Rabu, 26 Agustus 2020 / 20:35 WIB
Bank optimalkan penyaluran kredit lewat platform daring
ILUSTRASI. Pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Agro menunjukkan aplikasi pinjaman berplatform online 'Pinang'mengadopsi teknologi digital. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang penyaluran kredit lewat platform daring dioptimalkan oleh sejumlah perbankan. Ini juga jadi salah satu strategi sekaligus keuntungan buat bank yang memiliki platform daring guna menjaga kinerja saat pandemi.

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) yang telah memiliki platform Pinang (Pinjaman Tenang) misalnya turut merasakan menikmati keuntungan ini. Diluncurkan sejak 2019, kini penyaluran kredit lewat Pinang sampai Juni 2020 telah tumbuh hampir empat kali lipat. 

“Saat ini penyaluran kredit Pinang tumbuh sebesar 3.814.14% dari Rp 693 juta pada posisi 30 Juni 2019 menjadi Rp 27,13 miliar pada posisi 30 Juni 2020,” kata Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang dalam paparan virtual, Rabu (26/8).

Baca Juga: Gara-gara pandemi corona, BRI Agro batal gelar rights issue

Adapun secara total, sejak diluncurkan hingga Juni 2020, Ebeneser bilang melalui Pinang perseroan telah menyalurkan rkedit senilai Rp 65 miliar lebih kepada 16.400 nasabah. 

Meski demikian, Ebeneser bilang hingga akibat pandemi sejumlah target besar yang dicanangkan untuk Pinang mesti diubah. 

“Saat pertama meluncur kami menargetkan penyaluran Pinang bisa tumbuh sangat ekspansif. Namun akibat pandemi, industri jadi bermasalah sehingga payroll ke pegawainya juga terganggu. Ini yang buat kami mengubah rencana ekspansi,” jelas Ebeneser. 

Asal tahu saja, Pinang merupakan platform kredit tanpa agunan (KTA) yang baru bisa dimanfaatkan oleh nasabah BRI Grup. Target moderat yang dipasang buat pinang juga seiring oleh revisi renacana bisnis perseroan secara umum. 

Mulanya BRI Agro menargetkan bisa meraih pertumbuhan kredit hingga 20% tahun ini. Namun seiring pandemi dan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kreditnya di kisaran 2%-4%. 

Meski demikian, Ebeneser mengaku akan tetap melakukan ekspansi via digital, caranya dengan masuk dalam eksosistem digital di sektor agribisnis maupun bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Tekfin.

Strategi digital juga dilakukan oleh PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) via platform Tunaiku. Salah satu platform perbankan digital yang awal muncul di Indonesia ini akan terus dioptimalisasi oleh perseroan.

Apalagi di masa pandemi ini, Presiden Direktur Bank Amar Vishal Tulsian mengaku terjadi permintaan yang cukup signifikan via Tunaiku, terutama berasal dari pelaku UMKM yang membutuhkan modal kerja tambahan saat pandemi.

“Selama pandemi, permintaan melalui Tunaiku meningkat cukup tajam yang utamanya berasal dari pelaku UMKM. Adapun sejak berdiri 2015 hingga Juni 2020 melalui Tunaiku kami telah menyalurkan kredit senilai Rp 4,5 triliun,” katanya dalam paparan virtual terpisah.

Baca Juga: BRI Agro raih capaian dua teratas dalam penyaluran KPRS FLPP

Adapula PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turut mendapatkan untung dari pandemi buat platform kredit daring konsumernya yaitu Ceria. Direktur Konsumer BRI Handayani bilang pengajuan kredit via Ceria tercatat tumbuh signifikan selama pandemi. 

“Kinerja Ceria selama sampai Juni 2020 ini cukup meningkat signifikan dengan pertumbuhan 23%. Pengajuan di aplikasi setiap hari rata-rata tumbuh 8%. Sementara sejak diluncurkan Ceria sudah menyalurkan kredit hingga Rp 55 miliar ke nasabah BRI,” katanya kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×