kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Gara-gara pandemi corona, BRI Agro batal gelar rights issue


Rabu, 26 Agustus 2020 / 17:49 WIB
Gara-gara pandemi corona, BRI Agro batal gelar rights issue
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank BRI Agro Jakarta,


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus tertunda, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana penambahan modal lewat aksi rights issue. 

Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang menyebut, pasar yang tak kondusif akibat pandemi jadi alasannya. 

“Sudah kami putuskan rights issue untuk tidak dilakukan. Karena izin dari Kementerian BUMN juga akan berakhir tahun ini,” katanya dalam paparan publik virtual, Rabu (26/8).

Perseroan sebelumnya merancang aksi rights issue pada pertengahan tahun lalu untuk menerbitkan 3 miliar saham dengan target penghimpunan dana Rp 700 miliar. Aksi ini sempat beberapa kali ditunda hingga akhirnya dibatalkan oleh perseroan. 

Baca Juga: BRI Agro raih capaian dua teratas dalam penyaluran KPRS FLPP

Penundaan rights issue mulanya dilakukan oleh BRI Agro sebab kata Ebeneser harga yang ditawarkan perseroan terlampau tinggi dibandingkan harga pasar saat itu. Makanya perseroan kala itu memutuskan untuk menggelar rights issue tahun ini. 

“Sayangnya pada awal 2020, pasar makin tidak kondusif karena ada pandemi juga. Harga juga jatuh, sehingga akhirnya kami putuskan untuk membatalkan rights issue,” sambung Ebeneser.

Asal tahu saja, batalnya rights issue ini juga menghambat target BRI Agro untuk naik menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 tahun ini. 
Ebeneser mengakui, target menjadi BUKU 3 juga akan tertunda. Meski demikian, Ebeneser bilang target tersebut masih akan dapat terealisasi secara organik pada 2021. 

“Modal inti hingga Desember 2020, secara organik modal inti kami akan mencapai Rp 4,2 triliun. Sementara kami perkirakan pada akhir 2021 modal kami akan mencapai Rp 5 triliun lebih, sehingga bisa menjadi BUKU 3,” sambungnya.

Baca Juga: Intip rekomendasi saham AGRO, INDF, dan UNTR untuk Jumat (17/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×