Reporter: Issa Almawadi | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Bank Sahabat Sampoerna terus berupaya memperbesar porsi dana murah (tabungan dan giro) terhadap total dana pihak ketiga (DPK). Akhir tahun ini, Bank Sampoerna berharap porsi dana murah bisa menjadi 15% dari posisi Juni 2015 yang masih 12%.
Menurut Ringo Nugraha Winat, Funding Business Head Bank Sampoerna, langkah peningkatan porsi dana murah sejalan dengan upaya Bank Sampoerna untuk terus menekan biaya dana alias cost of fund. "Saat ini biaya dana kami sudah berhasil turun dari awal tahun 10,25% jadi 9,1%," terang Ringo, Selasa (18/8).
Dalam merealisasikan peningkatan dana murah, Bank Sampoerna justru tidak menekan pertumbuhan deposito. Ringo menjelaskan, pihaknya lebih mengutamakan inovasi produk, khususnya di tabungan. Saat ini, Bank Sampoerna sudah memiliki tiga jenis produk tabungan.
Selain itu, lanjut Ringo, Bank Sampoerna juga akan mengoptimalkan tingkat produktivitas kantor cabang untuk lebih gencar mengakuisisi nasabah baru. "Kami juga melakukan pendekatan ke komunitas-komunitas," ujar Ringo. Saat ini, Bank Sampoerna memiliki sekitar 17 cabang.
Secara keseluruhan, Bank Sampoerna menargetkan penghimpunan DPK sebesar Rp 6 triliun di akhir tahun ini. Dari jumlah itu, sekitar 15% akan disumbangkan tabungan dan giro.
Hingga Juni lalu, DPK Bank Sampoerna mencapai Rp 3,79 triliun atau tumbuh 84,24% dari Rp 2,02 triliun. Dari pencapaian itu, tabungan memberi porsi Rp 238,07 miliar, giro Rp 142,05 miliar, dan deposito Rp 3,58 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News