Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti perbankan digital pada umumnya, kredit channeling dengan menggandeng fintech P2P lending selalu menjadi daya tarik. Yang terbaru, PT Bank Saqu Indonesia menggandeng PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) untuk menyalurkan kredit secara channeling.
Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan mengatakan, kolaborasi ini dinilai penting dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Menurutnya, kemampuan teknologi fintech dan ekosistem perbankan digital dari Bank Saqu bisa memperluas akses layanan keuangan yang lebih merata, aman, dan bertanggung jawab.
Ia juga menegaskan sinergi ini tidak hanya berfokus pada penyaluran dana, tetapi juga pada pembangunan ekosistem yang berkelanjutan bagi solopreneur, UMKM, serta masyarakat underbanked untuk bertumbuh dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Dana Syariah Indonesia Berharap Bisa Kembali Beroperasi jika Masalah Sudah Selesai
Hanya saja, Angela tak menyebutkan berapa nilai kredit yang disalurkan melalui Easycash. Ia cuma menegaskan sinergi ini tidak hanya berfokus pada penyaluran dana, tetapi juga pada pembangunan ekosistem yang berkelanjutan bagi solopreneur, UMKM, serta masyarakat underbanked.
“Tujuannya agar mereka bertumbuh dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Angela dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).
Hingga saat ini, Bank Saqu telah memiliki lebih dari 3 juta nasabah. Pencapaian ini didukung oleh berbagai produk inovatif seperti Saku Kredit, Busposito, Tabungmatic, dan Saku Booster yang terbukti efektif membantu solopreneur, UMKM dan masyarakat underbanked dalam mengelola keuangan.
Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo mengungkapkan kecanggihan perhitungan sistem credit scoring berbasis artificial intelligence (AI) yang dimiliki oleh Easycash, keamanan, kemudahan pengajuan pinjaman dan transparansi serta pemenuhan kewajiban compliance menjadi keunggulan dalam kerja sama ini.
Ia menjelaskan Easycash telah mencatatkan kontribusi signifikan terhadap inklusi keuangan nasional, dengan total penyaluran pinjaman mencapai lebih dari Rp 81,97 triliun kepada lebih dari 8 juta penerima dana hingga September 2025.
Baca Juga: Berinovasi Pasarkan Aset Properti, IFG Life Aktivasi Gedung Singa Surabaya
"Bersama Bank Saqu, kami bersama-sama menjamin transparansi penuh, perlindungan data pengguna, dan pemenuhan kewajiban compliance tertinggi. Ini adalah kolaborasi bertanggung jawab yang memudahkan akses pembiayaan dengan aman, mudah dan cepat," ungkap Nucky.
Saat ini, lanjutnya, OJK sendiri mencatat pendanaan dari lender perbankan di industri financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending meningkat 40,09% (yoy) menjadi sebesar Rp 54,1 triliun per Juli 2025.
Begitu juga dengan pembiayaan yang disalurkan industri P2P mencapai Rp 87,6 triliun pada Agustus 2025, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yakni Rp 84,6 triliun. Ini menunjukkan pertumbuhan industri ini fintech lending masih sehat dan berperan penting terhadap perekonomian nasional sebesar 21,6% (yoy).
Selanjutnya: OJK: Rekening Menganggur Lebih dari 5 Tahun Akan Dinyatakan Dormant
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Kamis 20 November 2025: Waktunya Bersinar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













