Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah izin akuisisi Bank Saudara oleh Woori Bank Korea Selatan dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) pada 30 Desember lalu, Bank Saudara siap melakukan merger dengan Bank Woori Indonesia.
Yanto M. Purbo, Direktur Utama Bank Saudara mengatakan, setelah merger, bisnis bank akan mengalami perubahan. Bank akan lebih banyak bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan. "Bisnis retail tambahan akan digarap dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Indonesia yang saat ini ditangani oleh Bank Woori Indonesia. Misinya tentu demi perkembangan perekonomian Indonesia," kata Yanto pada KONTAN, Kamis, (16/1).
Sebagaimana diketahui, pasca akuisisi Bank Saudara oleh Woori Bank, komposisi kepemilikan saham diperkirakan mengalami perubahaan. Antara lain 34% saham milik Medco/Arifin Panigoro, 27% milik Woori Bank (Korea), 6% milik Bank Woori Indonesia, dan terakhir 33% milik publik.
Merger kedua Bank Saudara dan Bank Woori Indonesia diharuskan lantaran Woori Bank Korea Selatan tidak boleh memiliki lebih dari satu bank di Tanah Air. Kewajiban ini terkait aturan kepemilikan tunggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News