Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Sumut alias Bank Sumut mengincar membiayai tiga proyek infrastruktur di tahun ini. Yakni, pembangunan jalan tol Medan Kualanamu - Tebing Tinggi, pelebaran bandar udara Angkasa Pura 2 dan perluasan pelabuhan di Medan.
Edie Rizliyanto, Direktur Bank Sumut mengatakan, ketiga proyek tersebut akan dilakukan dengan skema sindikasi. Pelebaran bandara yang dioperasionalkan Angkasa Pura 2, misalnya, diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 2,8 triliun.
"Kami punya batas legal lending sampai Rp 500 miliar dalam proyek itu. Namun, karena proyek ini adalah sindikasi dengan bank-bank lainnya, kami masih lihat berapa porsinya yang bisa kami serap," ujarnya ditemui KONTAN, kemarin.
Selain itu, ada juga perluasan pelabuhan yang dioperasionalkan oleh Pelindo I. Bedanya, proyek ini dilakukan dengan skema bilateral loan, Bank Sumut akan menggarap penyaluran kreditnya bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Upaya ini, sambung Edie, sekaligus untuk menggemukkan porsi kredit produktif yang disalurkannya. Saat ini, komposisi kredit produktif dan konsumtif masih di kisaran 40% - 45% dan 60% - 55%. Bank Sumut ingin memutar balik posisinya untuk kredit produktif menjadi minimal 60% sesuai arahan regulator.
"Selain tiga proyek di atas tadi, kami juga ingin meningkatkan sinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jadi, kami akan masuk ke PD Perkebunan Sumut untuk perluasan kebun kelapa sawit, termasuk sektor produktif lainnya, seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)," terang dia.
Bank Sumut mengincar pertumbuhan bisnis tahun ini di kisaran 15% - 17% atau persis dengan target industri perbankan. Sampai akhir tahun lalu, kredit Bank Sumut tercatat tumbuh 7% menjadi Rp 18,1 triliun. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News