kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Bank Swadesi Canangkan Kenaikan Laba Bersih 55%


Senin, 28 Juni 2010 / 09:50 WIB
Bank Swadesi Canangkan Kenaikan Laba Bersih 55%


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia membuat PT Bank Swadesi Tbk (Bank Swadesi) optimistis atas kinerjanya tahun ini. Makanya, mereka pede memasang target tinggi untuk pertumbuhan laba bersih 2010 yang mencapai 55%.

Direktur Utama Bank Swadesi Ningsih Suciati dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pekan lalu, mengatakan, mereka menargetkan laba bersih tahun ini Rp 57,28 miliar. Tahun 2009 lalu, laba bersih mereka sebesar Rp 36,95 miliar.

Sampai maret 2010, anak usaha Bank of India ini sudah mencetak laba bersih Rp 13,435 miliar. "Untuk mencapai target tersebut, manajemen akan menggenjot penyaluran kredit," ujar Ningsih.

Tahun ini, Bank Swadesi menargetkan penyaluran kredit Rp 1,26 triliun. Angka ini tumbuh 28,39% dari akhir 2009 yang sebesar 981,36 miliar. Sampai kuartal I 2010, Bank Swadesi sudah menyalurkan kredit Rp 1,02 triliun.

Mereka juga menargetkan kenaikan nilai dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 1,62 triliun. Naik 33,9% dari posisi akhir 2009 Rp 1,21 triliun.

"Kami masih mengandalkan dana mahal untuk mengumpulkan DPK. Komposisinya, deposito 80,86%, sisanya dana murah dari tabungan dan giro," papar Ningsih.

Tingginya kredit, jelas dia, berdampak pada kenaikan margin bunga atawa nett interest margin (NIM). Kalau tahun lalu NIM Swadesi 5,42%, tahun ini ditargetkan naik jadi 5,93%. Di akhir Maret, NIM mereka mencapai 5,99%.

Toh, tingginya pengucuran kredit juga ikut mendongkrak kredit bermasalah yang naik dari Rp 16,23 miliar di Desember 2009 menjadi 19,95 miliar. Dus, rasio non-performing loan (NPL) bakal naik dari 1,82% menjadi 1,96%.

"Kami juga akan meningkatkan Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dari 100% menjadi 109,8%. Dengan fokus bisnis tetap ke segmen ritel," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×