Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bisnis laku pandai empat bank pelat merah (BUMN) kembali menjaring berkah dari proyek pemerintah. Kali ini, bank BUMN resmi menjadi penyalur program bantuan pangan non tunai (BPNT) di Indonesia.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) ini menggunakan kartu kombo atau kartu keluarga sejahtera (KKS) terbitan empat bank. Yakni, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara (BTN).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan, seluruh bansos disalurkan melalui agen laku pandai empat bank.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo Agus menambahkan, keluarga penerima bansos akan diberikan kemudahan pembukaan rekening bank melalui persyaratan yang lebih sederhana dengan registrasi secara kolektif.
Yang jelas, penyaluran bansos membawa berkah dalam bentuk likuiditas murah bagi empat bank BUMN. Gambaran saja, bantuan pangan non-tunai pada 2017 ditargetkan kepada 1,28 juta keluarga dengan total nilai Rp 1,7 triliun.
Jumlah penerima bansos berpotensi meningkat menjadi sekitar 10 juta keluarga pada 2018. Selain dana murah, bank juga berpotensi menyalurkan kredit.
"Data transaksi dapat dijadikan pertimbangan perbankan apabila penerima bansos mulai ingin meningkatkan kegiatan usahanya," imbuh Agus, Kamis (23/2).
Potensi besar dana murah dan kredit ini pun memincut bank swasta. BI menyatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan bagi bank swasta dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk terlibat sebagai penyalur bansos.
Nantinya, regulator akan menggandeng BPD kemudian bank swasta. "Ada beberapa yang berminat, sudah menanyakan ke kami. Kami sedang proses untuk dokumentasinya," jelas Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eni Panggabean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News