Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ambisi pemerintah memiliki bank syariah terbesar akan terwujud. Bila tak aral melintang, 1 Februari 2021 besok, tiga bank syariah milik negara akan resmi merger dengan bendera PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Adapun kode saham bank hasil merger BSI ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah BRIS. Tak tanggung-tanggung acara opening bell ceremony di Istana Negara dan dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pukul 13.30 WIB.
Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menilai kehadiran bank syariah terbesar ini bakal memberikan dampak bagi IKNB Syariah. Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo menyatakan Bank Syariah Indonesia mempunyai basis konsumen yang besar, produk yang lengkap dan jaringan yang luas.
“Saya berharap BSI dapat menjadi prime mover dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah serta jadi pengayom bagi pengembangan industri keuangan syariah. Di samping itu, BSI diharapkan konsisten ikut dalam pengembangan ekosistem halal yang sudah dirintis oleh bank-bank eksisting sebelum merger, melalui perkuatan kapabilitas dan eksposur pembiayaan wholesale baik di dalam dan luar negeri, serta melayani segmen UMKM dengan skema value-chain,” ujar Ventje kepada Kontan.co.id, Minggu (31/1).
Baca Juga: Resmi jadi BRIS besok 1 Februari, simak kinerja bank syariah BUMN jelang sah merger
Ia bilang keberadaan BSI untuk asuransi umum syariah dan asuransi jiwa syariah akan sangat positif. Begitupun bagi asuransi kerugian maupun penjaminan syariah. Lantaran BSI memiliki jaringan 1200 kantor, 20.000 pegawai dan 15 juta nasabah, serta permodalan yang kuat untuk mengawal pertumbuhan bisnisnya.
“Kekuatan pendanaan serta jumlah nasabah juga akan mendukung kebutuhan pengembangan bisnis multifinance syariah dan menyediakan transaction banking services bagi bisnis P2P lending syariah,” paparnya.