kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.174   26,00   0,16%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bank Syariah Mandiri raup laba Rp 325 miliar akhir 2017


Kamis, 08 Maret 2018 / 16:02 WIB
Bank Syariah Mandiri raup laba Rp 325 miliar akhir 2017
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Bank Mandiri Syariah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) pada akhir tahun 2017 lalu berhasil memupuk laba bersih sebesar Rp 365 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 325 miliar.

Direktur Utama BSM Toni EB Subari menjelaskan pertumbuhan laba didorong dengan meningkatnya margin bagi hasil bersih dan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tercatat tumbuh Rp 701 miliar atau 14,35% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 5,58 triliun.

Sementara bila dirinci, pendapatan margin bagi hasil perseroan naik sebesar 12,66% yoy menjadi Rp 7,28 triliun. Sementara margin bagsil hasil bersih tumbuh 15,35% atau Rp 617 miliar menjadi Rp 4,64 triliun.

Di sisi lain pendapatan berbasis komisi tumbuh 9,67% yoy di akhir tahun 2017, setelah pada tahun 2016 sempat mengalami penurunan 8,39%.

"Pertumbuhan Margin Bagi Hasil Bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan dan perbaikan kolektibilitas pembiayaan," kata Toni dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/3).

Di sisi lain, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 77,90 triliun. Capaian tersebut tumbuh 11,37% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 69,95 triliun.

Dari angka tersebut, sebesar 51,8% atau Rp 40,36 triliun merupakan current account and savings account (CASA) alias dana murah. Angka itu tumbuh 16,36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,68 triliun.

Komposisi dana murah naik dari 49,58% dibandingkan pada tahun 2016 silam. Pertumbuhan dana murah tersebut ditopang oleh tabungan yang naik 13,13% menjadi Rp 31,39 triliun per posisi Desember 2017 dari semula Rp 27,75 triliun per posisi Desember 2016.

Giro naik sebesar 29,31% yoy menjadi Rp 8,96 triliun per posisi Desember 2017 dibandingkan posisi Desember 2016 sebesar Rp 6,93 triliun. "Strategi penghimpunan dana ke depan adalah dengan terus meningkatkan komposisi dana murah yaitu tabungan dan giro untuk menekan cost of fund," tambah Toni.

Peningkatan DPK mendorong aset BSM per Desember 2017 naik 11,55% secara yoy di tahun 2017 menjadi Rp 87,94 triliun dibandingkan sebesar Rp 78,83 triliun per posisi Desember 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×