kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.794   76,00   0,45%
  • IDX 6.284   316,08   5,30%
  • KOMPAS100 898   54,04   6,40%
  • LQ45 709   39,63   5,92%
  • ISSI 194   8,52   4,59%
  • IDX30 374   20,86   5,91%
  • IDXHIDIV20 453   20,60   4,77%
  • IDX80 102   6,07   6,34%
  • IDXV30 107   5,33   5,26%
  • IDXQ30 124   5,91   5,02%

Bank syariah pacu pembiayaan infrastruktur


Kamis, 09 Januari 2020 / 15:26 WIB
Bank syariah pacu pembiayaan infrastruktur
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang di Bank Central Asia Syariah, Jakarta.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

Pada tahun 2019, pembiayaan sektor infrastruktur berkontribusi sekitar 8%-12% terhadap total portofolio BCA Syariah. Dalam melakukan pembiayaan di sektor ini, perseroan akan fokus menyasar infrastruktur di bidang kelistrikan, jalan dan turunannya, serta proyek bandara.

Sepanjang 2019, kinerja BCA Syariah tumbuh cukup positif. John mengatakan, aset BCA Syariah tumbuh 22% secara year on year (yoy) dimana pembiayaan meningkat 15,7% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,7%. Sementara labanya tumbuh 14,9% yoy. 

Tahun 2020 ini, BCA Syariah menargetkan pembiayaan bisa tumbuh sekitar 11%-12%.

UUS Bank Permata juga akan aktif melakukan pembiayaan infrastruktur termasuk energi. Namun, bank ini belum bisa memberikan estimasi pembiayaan yang akan digarap di sektor tersebut. Unit usaha syariah ini baru memasang target pembiayaan segmen korporasi saja. 

"Kami harapkan tahun 2020 ini portofolio kami di korporasi bisa naik dari sekitar 25% tahun 2019 menjadi 30%," kata Direktur Perbankan Syariah Bank Permata Herwin Bustaman.

Tahun lalu, UUS Bank Permata berkontribusi sebesar Rp 400 miliar dalam pembiayaan sindikasi terhadap PLN. Itu merupakan proyek sindikasi pertama yang diikuti bank ini sepanjang 2019.

Untuk melakukan pembiayaan di sektor infrastruktur, lanjut Herwin, Permata Syariah akan tetap disiplin dari melihat kekuatan finansial dan melakukan penilaian kredit dengan lebih detail. Secara total, Permata Syariah menargetkan pembiayaan tahun 2020 bisa tumbuh sekitar 10%-15%.

Bank Mandiri Syariah juga menilai sektor infrastruktur termasuk kelistrikan masih memiliki potensi besar untuk dijadikan objek pembiayaan baik secara sindikasi maupun bilateral. Hanya saja, bank ini tidak mematok target pembiayaan di sektor ini. 

Baca Juga: OJK cabut izin Unit Usaha Syariah (UUS) Kresna Reksa Finance

"Untuk besarnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan internal bank," kata Fiti Syam, Group Head Bank Mandiri Syariah.

Per November 2019, pembiayaan sektor infrastruktur bank ini tumbuh sebesar 24% atau bertambah sekitar Rp 1,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam melakukan pembiayaan di sektor ini, Bank Mandiri Syariah akan mengandalkan sinergi BUMN sebagai salah satu strateginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×