kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Tabungan Negara (BBTN) Catat Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun Jadi 8,81%


Rabu, 29 November 2023 / 14:49 WIB
Bank Tabungan Negara (BBTN) Catat Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun Jadi 8,81%
ILUSTRASI. Bank Tabungan Negara (BBTN) Catat Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun Jadi 8,81%


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 per September 2023 turun menjadi 8,81% dari total kredit.

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, mengatakan, restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 per September ini tinggal Rp 28 triliun, turun dibanding tahun lalu yang masih Rp 37 triliun.

Sebagaimana diketahui, relaksasi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 akan dicabut pada akhir Maret 2024. Setiyo mengungkap, pencadangan sudah dilakukan sesuai dengan tingkat risiko dari debitur, dengan yang terindikasi high risk sekitar 7% sampai 8% yang porsinya tersebar di Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, KPR non-subsidi, maupun di segmen komersial.

Baca Juga: Mau Akuisisi, BTN (BBTN) Sudah Kirim Surat Ketertarikan kepada 2 Bank Incaran

Bank BTN pun telah mengantisipasi agar kredit yang direstrukturisasi tetap terkendali dan tidak membengkak menjadi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). 

Per September 2023, BTN mendapati NPL gross ada di level 3,53%, meningkat dari tahun lalu yang ada di level 3,45%. Ke depannya, NPL ditargetkan bisa ditekan sampai ke level di bawah 3,5%.

Adapun rasio loan at risk (LAR) tercatat di level 22,76%, menurun dari tahun lalu yang sebesar 26,39%. Setyo memproyeksikan, NPL tahun depan akan lebih terkendali. 

“Kenaikan NPL saya rasa tahun depan lebih terkendali dan diproyeksikan akan terus membaik karena kami sudah antisipasi dari saat ini,” kata Setiyo kepada Kontan.co.id, Selasa (28/11).

Baca Juga: Laba BTN (BBTN) Naik Tipis Jadi Rp 2,3 Triliun hingga Kuartal III 2023

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit berisiko dari portofolio restrukturisasi kredit bank terkait Covid 19 per September 2023 mencapai Rp 316,98 triliun dengan total debitur 1,32 juta. Adapun rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 12,07%.

Artinya, jumlah kredit berisiko menjadi non performing loan atau NPL mencapai Rp 38,25 triliun. Angka ini berpotensi mendorong peningkatan rasio NPL perbankan tahun depan. Adapun per September, NPL perbankan tercatat di level 2,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×