Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT Bank Victoria Internastional Tbk (BVIC) menargetkan pertumbuhan kredit antara 10% sampai 14% sampai akhir 2017. Pertumbuhan kredit ini diharapkan didorong oleh segmen ritel dan UKM.
Rita Gosal Direktur Bisnis Bank Victoria mengatakan beberapa sektor ritel yang bisa mendorong pertumbuhan kredit diantaranya adalah rumah makan restoran dan toko kelontong.
"Kami juga masuk ke bisnis jasa yaitu persewaan alat kesehatan konstruksi," ujar Rita dalam paparan publik marathon, Selasa (8/8).
Selain itu bank berkode saham BVIC ini juga akan menyasar perdagangan telkomunikasi dan bahan kimia.
Dengan masuknya pemegang saham baru dari Jerman yaitu DEG (Deutsche Investitions und Entwicklungsgesellschaft) diharapkan bisa semakin meningkatkan bisnis bank di sektor UKM.
DEG yang saat ini mempunyai 9% saham di Bank Victoria berharap ke depan bank bisa lebih optimal dalam menyalurkan kredit mikro.
Rusli, Wakil Direktur Utama Bank Victoria mengatakan seiring dengan pertumbuhan bisnis dari sisi kredit bank juga mengincar pertumbuhan aset sebesar 8% sampai 10%.
Hal ini didorong dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5% sampai 8%. Sebagai informasi pada akhir tahun bank juga menargetkan beberapa rasio keuangan bisa optimal.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio profitabilitas (RoA) antara 9% sampai 10%. Selain itu NIM bisa berada diangka 2% dan BOPO dibawah 90% sampai akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News