Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Beberapa bankir berkomentar terkait dengan potensi bisnis Bitcoin ke depan. Hal ini karena, berdasarkan data, nilai tukar Bitcoin saat ini mengalami kenaikan cukup besar.
Bahkan mengutip Bloomberg, tren penggunaan Bitcoin dan cryptocurreny mengalami kenaikan didunia internasional. Bank kemungkinan juga akan menyerap bitcoin asal kapitaisasi pasarnya sudah mencapai US$ 500 miliar.
Indra Utoyo, Direktur BRI mengatakan walaupun tren penggunaan didunia internasional cukup tinggi, namun di Indonesia penerimaan terhadap mata uang konvensional masih tinggi.
“Sehingga bitcoin dinilai masih sulit untuk menggantikan peran mata uang konvensional,” ujar Indra kepada KONTAN, Minggu (9/7).
Selain itu menurut Indra, Bitcoin juga memiliki beberapa masalah diantaranya tidak punya underlying dan tidak terpusat. Selain itu, bitcoin tidak memiliki mekanisme deposit dan kredit laiknya mata uang konvensional.
Namun secara umum Indra mengatakan Bitcoin saat ini hadir sebagai mata uang alternatif khususnya mata uang digital. Dari segi fungsi, bitcoin dinilai hanya dapat memenuhi sebagian fungsi mata uang yaitu sebagai alat pembayaran.
Bitcoin seperti layaknya alat tukar dan alat bayar misalnya emas, berlian, uang kertas, saham, komoditas yang nilainya merupakan konsensus umum hasil penerimaan dan kepercayaan masyarakat.
Nilai tukar Bitcoin berubah dari waktu ke waktu dan fluktuatif. Ke depan Bitcoin tetap akan menjadi salah satu mata uang alternatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News