kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Bankir: Relaksasi LTV akan dongkrak permintaan rumah pertama dan investasi


Kamis, 12 Juli 2018 / 15:12 WIB
Bankir: Relaksasi LTV akan dongkrak permintaan rumah pertama dan investasi
ILUSTRASI. Suku bunga KPR


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir meyakini relaksasi loan to value (LTV) bisa meningkatkan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk rumah pertama dan rumah untuk investasi.

Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan permintaan KPR khususnya dari generasi milenial cukup besar.

"Selain itu, permintaan rumah untuk investasi baik rumah kedua sampai rumah keempat juga potensinya masih cukup besar," kata Handayani dalam acara Infobank Mortgage Forum, Kamis (12/7).

Pelonggaran LTV ini juga diharapkan akan mendorong pertumbuhan KPR untuk investasi yang dalam beberapa tahun terakhir masih lesu. Seiring dengan permintaan KPR yang lebih tinggi, diharapkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) properti bisa turun.

Dalam relaksasi LTV kali ini, bankir masih mempelajari manajemen risiko terutama pada risiko implementasi kebijakan pembebasan rasio LTV pada rumah pertama.

BRI berharap setelah relaksasi LTV ini tidak akan lagi cicilan bertahap ke developer. Hal ini berarti nantinya semuanya pindah ke bank. Dengan ini kredit KPR bank bisa tumbuh.

Budi Satria, Direktur Konsumer BTN bilang untuk mengantisipasi kenaikan permintaan KPR terutama untuk rumah pertama, bank sudah menyiapkan beberapa alternatif pendanaan jangka panjang.

"Seperti sekuritisasi aset, dan beberapa instrumen surat utang," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×