kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Banyak pilihan produk investasi, bagaimana prospek bisnis wealth management?


Selasa, 06 November 2018 / 20:22 WIB
Banyak pilihan produk investasi, bagaimana prospek bisnis wealth management?
ILUSTRASI. Logo Bank BCA di Jakarta


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir tahun ini ada banyak pilihan produk investasi yang bisa diambil oleh masyarakat. Diantaranya adalah surat utang pemerintah retail yaitu ORI015 selain itu juga ada produk sukuk ST002. Dengan banyaknya produk investasi ini ditambah lagi dengan tren kenaikan suku bunga acuan, maka diproyeksi ini bisa mempengaruhi bisnis wealth management.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA bilang dengan semakin banyaknya produk investasi yang bisa dipilih masyarakat membuat fee based dari wealth management mengalami kenaikan. “Namun dananya hilang tersedot bunga yang tinggi,” kata Jahja kepada kontan.co.id, Selasa (5/11). 

Sementara, Elina Wirjakusuma SVP Wealth Management Group Bank Mandiri bilang dengan tren kenaikan suku bunga seperti saat ini, nasabah cenderung hati-hati dalam berinvestasi. “Karena ketidakpastian pasar masih sangat tinggi,” kata Elina kepada kontan.co.id, Selasa (5/11). 

Meskipun demikian, Elina bilang produk pilihan masyarakat memang lebih banyak selain deposito juga ada surat berharga retail seperti ORI dan sukuk yang responnya bagus.

Neny Asriani General Manager Divisi Wealth Management BNI bilang, dengan kondisi pasar yang cukup volatile, maka bank mengarahkan nasabah untuk berinvestasi di produk dengan durasi singkat di bawah tiga tahun. “Sehingga secara umum nilai investasi nasabah masih cukup terlindungi,” kata Neny kepada kontan.co.id, Selasa (5/11). 

BNI menurut Neny, memberikan alternatif produk yang memberikan return optimal dengan tingkat risiko yang terkendali dan juga memberikan program pengalaman nasabah dalam rangka meningkatkan customer engagement.

Bambang Tribroto Sekretaris Perusahaan BRI bilang dengan kenaikan suku bunga, maka bisnis wealth management diperkirakan makin prospektif. “Kenaikan suku bunga akan membuat pilihan investasi pagi nasabah prioritas BRI semakin banyak,” kata Bambang kepada kontan.co.id, Selasa (6/11).

Dengan kenaikan suku bunga yang terjadi saat ini, dalam short term produk yang banyak dipilih oleh nasabah diperkirakan tidak banyak berubah yaitu deposito.

Budi Satria Direktur Konsumer BTN bilang sampai saat ini kondisi volatilitas pasar tidak sangat berpengaruh kepada bisnis wealth management. “Karena kami memiliki lini produk investasi yang lengkap dengan produk dengan risiko rendah sampai tinggi, sehingga nasabah dapat menyesuaikan dengan profil risiko dan keadaan pasar,” kata Budi kepada kontan.co.id, Selasa (6/11).

Kecenderungan nasabah Bank BTN Prioritas saat ini lebih melakukan penempatan ke produk yang relatif konservatif atau aman, sperti ORI dan Sukuk dan surat berharga negara lainnya. Selain itu nasabah juga banyak memilih reksadana pasar uang atau reksadana terproteksi, sambil menunggu kondisi volatilitas pasar lebih kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×