kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Banyak UMKM di Indonesia, peluang bisnis pembiayaan produktif masih besar


Jumat, 16 November 2018 / 17:16 WIB
Banyak UMKM di Indonesia, peluang bisnis pembiayaan produktif masih besar
ILUSTRASI. PT Indosurya Finance


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan ke segmen produktif masih tumbuh positif di tahun ini. Peluang untuk terus meningkatkan penetrasi ke segmen ini dinilai cukup terbuka lebar.

PT Indosurya Inti Finance misalnya, menjadikan segmen produktif sebagai andalan dalam menyalurkan pembiayaan. Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung mengatakan, selama ini perusahaannya banyak menyasar segmen pengusaha UMKM dalam menjalankan bisnis.

Menurutnya, segmen pembiayaan investasi masih menjadi motor utama penyaluran pembiayaan Indosurya Finance. Kontribusi dari segmen pembiayaan ini masih mencapai sekitar 70% dari total pembiayaan yang disalurkan perusahaan.

Sementara sampai September, Indosurya Finance sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,46 triliun. Nilai tersebut naik sekitar 5,2% bila dibanding periode yang sama tahun 2017.

Ke depan segmen ini dinilai masih punya potensi besar untuk dimanfaatkan. Untuk itu, pihaknya bakal semakin meningkatkan pemasaran ke sektor pelaku usaha UMKM yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia. "Sehingga peluangnya masih sangat besar," kata dia baru-baru ini.

Upaya untuk menggenjot pembiayaan ke sektor produktif disiapkan oleh PT Mandiri Utama Finance (MUF). Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja bilang pihaknya berharap bisa memiliki porsi pembiayaan ke sektor produktif sebesar 20% dalam beberapa waktu ke depan.

Namun untuk mencapainya memang diperlukan berbagai persiapan yang lebih matang. Misalnya saja dari sisi analisis risiko kredit yang berbeda dengan pembiayaan ke sektor konsumtif. Pasalnya selama ini perusahaan memang lebih sering bermain di segmen ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×